Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lahan Sengketa Tanah di Cengkareng Barat Dijaga Preman

Reporter

Editor

Ali Anwar

image-gnews
Kondisi lahan sengketa di Cengkareng Barat, Jakarta Barat yang dibeli Pemerintah Provinsi DKI Jakarta era Basuki Tjahaja Purnama, Ahad 7 Januari 2018. TEMPO/Alfan Hilmi.
Kondisi lahan sengketa di Cengkareng Barat, Jakarta Barat yang dibeli Pemerintah Provinsi DKI Jakarta era Basuki Tjahaja Purnama, Ahad 7 Januari 2018. TEMPO/Alfan Hilmi.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus sengketa tanah di Cengkareng Barat kembali mencuat ketika Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mememinta kasus tersebut ke Ketua Komite Pencegahan Korupsi (KPK) DKI Bambang Widjojanto.

Saat Tempo berkunjung ke lokasi lahan yang terletak di Jalan Lingkar Luar Barat, Cengkareng, Jakarta Barat, pada Ahad, 7 Januari 2018, seorang preman tiba-tiba muncul dengan mata yang melotot. Ia mengenakan kaos oblong warna putih. Lengan sebelah kirinya dihiasi tato.

“Mau apa?” kata dia dengan nada membentak. Tanpa basa-basi, ia pun langsung mengusir Tempo agar segera menjauhi lokasi lahan tersebut. Preman berusia sekitar 40 tahun itu pun masuk ke area lahan sambil menutup pintu pagar.

Saat sang preman menjauh, Tempo pun sempat mengintip dari balik celah pagar  yang tingginya sekitar dua meter. Dari pantauan Tempo, kondisi tanah tersebut masih dipenuhi oleh rumput liar. Di sana terlihat  rumah terbuat dari seng dan kayu.

Terlihat ada dua orang laki-laki duduk di bawah salah satu pohon yang berdiri di lahan tersebut. Tempo memanfaatkan kesempatan itu untuk memotret lokasi sengketa tanah di Cengkareng tersebut. Namun selang satu menit, sang preman tiba-tiba kembali keluar dari pagar.

Kini, untuk kedua kalinya laki-laki tersebut membentak, namun kali ini dengan nada lebih tinggi disertai ancaman. Tempo pun mencari jalan untuk dapat mengambil foto tersebut melalui area Kebon Bibit Cengkareng.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk dapat masuk ke area lahan itu perlu melewati semak belukar yang tingginya sekitar lutut orang dewasa. Sesampainya di dalam,  terlihat jelas area lahan yang sebagiannya menghitam seperti habis dibakar. Dua orang preman yang ada di area tersebut tidak melihat Tempo.

Jika dilihat dari Jalan Lingkar Luar Barat, lokasi lahan tersebut tidak jelas terlihat. Hal ini karena tanah tersebut tertutup oleh puluhan penjual tanaman yang berjejer di sebelah kiri jalan. Pagar dari seng dengan tinggi sekitar dua meter lebih pun menutupi sepanjang lahan tersebut. 

Seorang penjual tanaman, berinisial M, 45 tahun, mengatakan di atas lahan tersebut masih dijaga oleh beberapa preman. Menurut M, banyak awak media yang menanyakan terkait lokasi tanah tersebut kepadanya.  “Tetapi biasanya ramai-ramai. Ini mas berani sekali ke sini sendiri,” kata M.

Seorang lelaki paro baya yang tidak mau disebutkan namanya memperingatkan kepada Tempo agar memperhatikan keselamatan diri saat meliput sengketa tanah di Cengkareng itu. Ia khawatir preman tersebut melakukan tindakan yang membahayakan. “Lebih baik ramai-ramai mas, takutnya dibacok,” kata dia

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Putusan Inkrah, DKI Tagih Uang Pembelian Lahan Cengkareng Barat

22 Februari 2019

Kondisi lahan sengketa di Cengkareng Barat, Jakarta Barat yang dibeli Pemerintah Provinsi DKI Jakarta era Basuki Tjahaja Purnama, Ahad 7 Januari 2018. TEMPO/Alfan Hilmi.
Putusan Inkrah, DKI Tagih Uang Pembelian Lahan Cengkareng Barat

Kasus sengketa lahan Cengkareng Barat itu mencuat pada 2016 saat BPK mengungkapnya menjadi salah satu temuan.


DKI Raih WTP, Sampai di Mana Kasus RS Sumber Waras dan Cengkareng

30 Mei 2018

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (ketiga dari kanan) usai menerima laporan hasil pemeriksaan BPK atas laporan keuangan pemerintah daerah (LKPD) DKI Jakarta tahun 2017, di ruang sidang paripurna DPRD DKI Jakarta, 28 April 2018. TEMPO/Budiarti Utami Putri.
DKI Raih WTP, Sampai di Mana Kasus RS Sumber Waras dan Cengkareng

Opini WTP diberikan setelah DKI dinilai telah menindaklanjuti temuan BPK sebelumnya soal RS Sumber Waras dan la


Djarot Dukung Sandiaga Uno Lapor Kasus Cengkareng ke KPK Jakarta

6 Januari 2018

Djarot Saiful Hidayat saat berdiskusi di Gedung TEMPO, Jakarta, 5 Januari 2018. TEMPO/Nufus Nita Hidayati
Djarot Dukung Sandiaga Uno Lapor Kasus Cengkareng ke KPK Jakarta

Sengkarut lahan di Cengkareng, Jakarta Barat, yang membuat Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno melapor ke KPK Jakarta, disambut Djarot Saiful Hidayat.


Bubuhi Paraf Pembelian Tanah Cengkareng, Djarot Diperiksa Bareskrim

22 Juli 2016

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat dan Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta. H. Mohamad Taufik saat menghadiri upacara perayaan hari ulang tahun Jakarta di Monas, Jakarta, 22 Juni 2016. TEMPO/Subekti
Bubuhi Paraf Pembelian Tanah Cengkareng, Djarot Diperiksa Bareskrim

Djarot diperiksa selama 2 jam dan dicecar sepuluh pertanyaan.


Bareskrim Koordinasi KPK Selidiki Pengadaan Tanah Cengkareng  

16 Juli 2016

Kwitansi pembayaran lahan di Jalan Lingkar Luar Barat Cengkareng seluas 4,6 hektare senilai Rp 668 miliar dari Dinas Perumahan kepada Rudi Iskandar sebagai kuasa pemilik tanah, Toeti Noezlar Soekarno.
Bareskrim Koordinasi KPK Selidiki Pengadaan Tanah Cengkareng  

Penyidik Badan Reserse Kriminal Polri memeriksa Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai saksi.


Kejagung Ikut Selidiki Tanah Cengkareng

15 Juli 2016

Bedeng penjaga pihak yang mengklaim lahan di Jalan Lingkar Luar Cengkareng yang dibeli Dinas Perumahan untuk rumah susun. TEMPO| Erwan Hermawan
Kejagung Ikut Selidiki Tanah Cengkareng

Tim Kejaksaan Agung meninjau ke lokasi tanah di Cengkareng.


Ahok Tak Tahu Teknis Pembelian Lahan Cengkareng Barat  

15 Juli 2016

Kwitansi pembayaran lahan di Jalan Lingkar Luar Barat Cengkareng seluas 4,6 hektare senilai Rp 668 miliar dari Dinas Perumahan kepada Rudi Iskandar sebagai kuasa pemilik tanah, Toeti Noezlar Soekarno.
Ahok Tak Tahu Teknis Pembelian Lahan Cengkareng Barat  

Sebagai kepala daerah, Ahok hanya mengurus proses hukum, pemeriksaan lahan Cengkareng Barat dilakukan sejumlah dinas Pemprov DKI Jakarta.


Ditanya Soal Lahan Cengkareng, Ini Keterangan Ahok kepada Polisi

15 Juli 2016

Bedeng penjaga pihak yang mengklaim lahan di Jalan Lingkar Luar Cengkareng yang dibeli Dinas Perumahan untuk rumah susun. TEMPO| Erwan Hermawan
Ditanya Soal Lahan Cengkareng, Ini Keterangan Ahok kepada Polisi

Polisi juga bertanya ihwal keterlibatan Ahok dengan pihak-pihak yang membeli lahan tersebut.


Kenapa Bareskrim Periksa Ahok di Kasus Cengkareng?  

14 Juli 2016

Kwitansi pembayaran lahan di Jalan Lingkar Luar Barat Cengkareng seluas 4,6 hektare senilai Rp 668 miliar dari Dinas Perumahan kepada Rudi Iskandar sebagai kuasa pemilik tanah, Toeti Noezlar Soekarno.
Kenapa Bareskrim Periksa Ahok di Kasus Cengkareng?  

Ahok diperiksa dalam kasus pembelian lahan di Cengkareng atas
inisiatif Mabes Polri.


Ahok Datangi Bareskrim Terkait Kasus Tanah Cengkareng  

14 Juli 2016

Kapolri Jenderal Tito Karnavian berfoto bersama Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama usai dilantik di Istana Kepresidenan, 13 Juli 2016. TEMPO/Istman
Ahok Datangi Bareskrim Terkait Kasus Tanah Cengkareng  

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok akan mendatangi Badan Reserse Kriminal Mabes Polri hari ini, Kamis, 14 Juli 2016.