TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan pemerintah akan membangun tempat berlindung sementara (shelter) bagi penduduk di Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara. Bangunan di lahan ini pernah digusur oleh Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok karena berdiri di lahan milik negara.
Sandiaga mengatakan pembangunan shelter ini bertujuan memberi tempat berlindung bagi masyarakat di sana. Apalagi Jakarta telah memasuki cuaca ekstrem, sehingga keberadaan shelter sangat diperlukan.
Selama proses pembangunan, kata Sandiaga, akan ada pengamanan dari polisi dan TNI. "Shelter ini akan difungsikan sebagai rumah tinggal sementara bagi penduduk Kampung Akuarium,” kata dia di Balai Kota Jakarta, Jumat, 12 Januari 2018.
Menurut Sandiaga, pemerintah berencana membangun kawasan wisata di tempat itu. Kawasan ini akan dilengkapi area komersial untuk usaha kecil dan menengah berbasis maritim dan perikanan.
Baca: Ahok Tetap Akan Gusur Kampung Akuarium
Dulu, Ahok menggusur Kampung Akuarium untuk pembangunan tanggul setinggi 3,8 meter. Tanggul ini menjadi bagian dari proyek pembangunan pesisir Ibu Kota negara atau national capital integrated coastal development (NCICD).
Kemarin, sekitar seratus petugas gabungan menggelar apel di Kampung Akuarium untuk pengamanan pembangunan shelter. Apel tersebut dipimpin Wakil Wali Kota Jakarta Utara Junaedi.
Menurut Junaedi, pengamanan perlu dilakukan karena rencana pembangunan shelter ini telah menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Pengamanan ini setiap hari melibatkan 30 personel dari Satpol PP, TNI, dan Polri. Pembangunan shelter diperkirakan memakan waktu dua bulan.
Sandiaga Uno mengatakan, meski hanya sementara, shelter diklaim mampu menampung sekitar 107 keluarga. Selanjutnya, penghuni shelter direlokasi ke rumah susun yang nanti akan dibangun.