TEMPO.CO, Jakarta - Satu unit pemadam kebakaran meluncur ke Museum Bahari, Jalan Pasar ikan nomor 1, Penjaringan, Jakarta Utara pada Rabu malam, 17 Januari 2018 sekitar pukul 23.45 WIB. Komandan Regu Pemadam Kebakaran Jakarta Utara, Supriyanto, menuturkan regunya meluncur saat mendapat laporan adanya percikan api di lokasi itu.
"Dapat laporan bahwa ada percikan bara yang masih menyala dari kayu," ujarnya di lokasi kejadian, Kamis dini hari, 18 Januari 2018.
Simak: Enam Fakta Mengenai Museum Bahari Jakarta
Saat dia tiba lokasi, dia mendapati tidak ada api yang menyala di sana. "Bara masih ada," ujarnya. Dia menuturkan saat ini belum ada potensi terjadinya kebakaran lagi akibat bara itu.
Menurut dia, kemungkinan bara itu muncul kembali lantaran hembusan angin di kawasan itu. Berdasarkan pantauan Tempo, tidak tampak api maupun asap di lokasi kejadian. Di depan gedung, terparkir satu mobil pemadam kebakaran yang mengalirkan air ke dalam.
Supriyanto mengatakan saat ini bara sudah hampir padam secara merata. Untuk memastikannya, regunya kini tengah melakukan penyemprotan kembali. "Sedikit lagi," kata dia.
Saat Tempo tiba di lokasi, sebuah mobil petugas Penerangan Jalan Umum (PJU) meninggalkan lokasi. Selain mobil pemadam kebakaran, mobil Palang Merah Indonesia juga bersiaga di lokasi.
Sebelumnya, Kebakaran di Museum Bahari, Jakarta Utara, pertama kali diketahui petugas museum pada Selasa pagi, 16 Januari 2018, pukul 08.50 WIB. Kebakaran dapat dipadamkan sekitar pukul 11.00 dan api sudah tidak terlihat.
Kebakaran berawal dari lantai dua di Gedung C, kemudian api menyambar ke Gedung A. Pemadaman sempat terhambat karena aluminium tebal yang berada di bawah genteng museum. Lapisan aluminium itu menyulitkan pemadam kebakaran menyemprotkan air ke dalam gedung.