TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra DKI Jakarta Muhammad Taufik meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberi tempat juga untuk para pedagang kaki lima (PKL) makanan dan minuman di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Berdasarkan peninjauan dia bersama rombongan dari DPD Gerindra DKI Jakarta, Taufik mengaku melihat masih ada pedagang makanan dan minuman yang belum mendapatkan tenda. “Masih ada kok beberapa tempat kosong untuk mereka,” kata Taufik di Pasar Tanah Abang, Sabtu, 20 Januari 2018.
Menurut Taufik, penataan Tanah Abang yang dilakukan Gubernur Anies Baswedan dan wakilnya, Sandiaga Uno, bukti dari keberpihakan kepada masyarakat kecil. “Ternyata pedagang yang kami jumpai mukanya semringah semua, cerah. Mereka mengaku pendapatannya aman, bisa menyekolahkan anaknya,” kata Taufik.
Taufik memuji kebijakan Anies Baswedan yang menyediakan tempat bagi PKL sebagai langkah brilian. “Dengan begitu para PKL punya posisi yang tepat, di mana mereka dekat dengan hilir mudik para pengunjung,” ujar Taufik.
Rombongan Gerindra juga menjajal Transjakarta Explorer dan naik dari depan Stasiun Tanah Abang. Di dalam bus, Taufik dan beberapa pengurus DPD Gerindra kerap berbincang dengan beberapa penumpang. “Transjakarta tidak terlalu lama. Ini bukti keberpihakan kepada masyarakat kecil,” kata Taufik.
Sebelumnya, Komisioner Ombudsman RI Adrianus Meliala mendatangi Jalan Jati Baru, Tanah Abang, Jakarta Pusat, untuk mengawasi langsung penataan PKL yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Rabu, 17 Januari 2018.
Adrianus berujar kepada seorang pedagang, Fikah, 40 tahun, bahwa dia tidak setuju dengan penataan PKL Tanah Abang. "Ini banyak yang dilanggar nih undang-undangnya. Tidak apa-apa ya melanggar peraturan biar untungnya besar?" kata Adrianus.
Namun, pertanyaan Adrianus disanggah Fikah. Menurut Fikah, kebijakan Anies Baswedan sudah tepat. "Jangan disebut melanggar peraturan dong Pak, kan yang penting tertib kan, Pak," kata Fikah.