TEMPO.CO, Jakarta - Humas PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Harto Pratama mengatakan proyek pembangunan LRT digeber menjadi 1,5 tahun sesuai permintaan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Kini, proyek pembangunan Light Rapid Transit (LRT) yang saat ini sedang dibuat di Jakarta merupakan salah satu yang tercepat dibandingkan negara lain.
Menurut Harto, di luar negeri pembuatan jalur LRT bisa memakan waktu hingga 3 tahun, tapi di Indonesia pembangunannya digeber menjadi 1,5 tahun. "Pak Gubernur DKI Jakarta mintanya 1,5 tahun, selesai di bulan Juli 2018. Pagi, siang, malam kami terus bekerja membangun LRT," ujar Harto saat ditemui di lokasi, Senin, 22 Januari 2018.
Ia menjelaskan, sistem kerja shift sudah dibuat agar bisa menyelesaikan jalur kereta ringan sepanjang 5,8 kilometer itu. Namun, ia tidak menyangka saat pemasangan box girder antartiang P28 - P29 telah rampung, justru rubuh pada 00.20 dini hari tadi dan menyebabkan lima pekerja luka-luka.
Baca: Konstruksi LRT Kelapa Gading Roboh, 5 Pekerja Jadi Korban
Jalur LRT yang memakan biaya hingga Rp 5 triliun ini nantinya akan menghubungkan enam stasiun, yakni Depo Kelapa Gading, Stasiun Mal Kelapa Gading, Stasiun Boulevard, Stasiun Pulomas, Stasiun Equestrain, dan Stasiun Velodrome.
Proyek LRT di Jakarta ditargetkan beroperasi Agustus 2018. Hal ini agar moda transportasi tersebut bisa dipakai saat perhelatan Asian Games 2018 pada 18 Agustus-2 September 2018.
Harto berharap insiden konstruksi beton LRT runtuh tidak akan membuat waktu pengerjaan menjadi molor. "Di lokasi yang lain pengerjaannya tetap dilakukan," ujarnya.
