TEMPO.CO, Jakarta - Perwakilan sopir angkutan kota di kawasan Tanah Abang, yang berunjuk rasa di depan Balai Kota DKI Jakarta hari ini, ditemui Kepala Dinas Perhubungan DKI Andri Yansyah, bukan Gubernur DKI Anies Baswedan.
Mereka akan mengajukan dua tuntutan, yakni membuka kembali Jalan Jatibaru Raya dan menghapus bus Transjakarta Tanah Abang Explorer. Menurut para sopir angkot, dua kebijakan Anies itu menyebabkan pendapatan mereka anjlok hingga 50 persen sejak dilaksanakan per 22 Desember 2017.
Menurut Andri, masalah penutupan Jalan Jatibaru belum dibahas dalam pertemuan, begitu juga tentang bus Transjakarta Tanah Abang Explorer. Untuk menuntaskan dua permasalahan itu, Andri akan membentuk tim kecil yang berisi perwakilan Dishub DKI dan operator angkot di kawasan Tanah Abang.
Lihat: Ini Tuntutan Sopir Angkot kepada Anies Baswedan Soal Tanah Abang
Tim kecil itu bertugas mendata kelebihan jumlah angkot di Tanah Abang. "Sehingga kami tahu berapa, sih, sebetulnya armada yang diizinkan untuk beroperasi di kawasan tersebut," kata Andri di Balai Kota DKI seusai pertemuan dengan perwakilan sopir angkot hari ini, Senin, 22 Januari 2018.
Andri menuturkan pertemuan hanya membahas keluhan sopir angkot atas arogansi anggota Dinas Perhubungan DKI Jakarta dalam menindak pelanggaran. Para awak angkot juga mempersoalkan banyaknya angkot ilegal yang beroperasi di kawasan Tanah Abang.