TEMPO.CO, Jakarta – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta meminta PT Jakarta Propertindo tidak menyembunyikan penyebab balok beton proyek light rapid transit (LRT) ambruk pada Senin dinihari, 22 Januari 2018. Dalam pertemuan untuk meminta keterangan dari PT Jakpro itu, Ketua Komisi B DPRD DKI Yusriah Dzinnun mengatakan Jakpro harus menyampaikan hasil investigasi itu kepada masyarakat sebagai pengguna.
"Kami minta pada Jakpro untuk sampaikan kepada masyarakat jadi tidak ada yang disembunyikan," kata Yusriah dalam pertemuan antara DPRD DKI dan PT Jakpro di gedung DPRD, Selasa, 23 Januari 2018.
Penyebab beton LRT runtuh itu, kata Yusriah, harus diungkap kepada publik karena ada manusia yang menjadi korban. "Ada anggaran yang dirugikan."
Direktur Utama PT Jakpro Satya Heragandhi berjanji akan melaporkan secara khusus hasil investigasi box girder LRT yang runtuh itu kepada DPRD DKI. Hasilnya diperkirakan akan keluar pada 10 hari sampai 2 minggu mendatang.
Satya mengatakan bahwa mulai hari ini, 23 Januari 2018, garis polisi sudah dilepas dari lokasi kejadian, sehingga bahan untuk uji coba dan analisis penyebab bisa mulai dilakukan.
"Bisa dikatakan bahwa faktor manusia dalam proses kemarin itu sangat minimal, hanya belum kita pastikan apakah itu sepenuhnya bisa dinolkan," kata Satya. "Akan dilakukan uji lab terhadap material kemudian terhadap beberapa barang-barang bukti yang ada di sana."
Dalam pertemuan itu disampaikan juga perkembangan konstruksi LRT telah mencapai angka 56,8 persen dari keseluruhan. Peningkatan presentasi pencapaian akan terjadi pada Maret-April agak tetap dapat digunakan untuk Asian Games.
FADIYAH | TD