TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Polisi Resor Jakarta Timur Komisaris Besar Yoyon Tony Surya mengatakan hingga saat ini jumlah korban pencabulan yang dilakukan Adhy Kusmariyadi Nugraha, 32 tahun, guru olahraga di sekolah menengah pertama negeri (SMPN) di Jakarta Timur telah bertambah menjadi 16 orang.
Jumlah korban yang berkelamin laki-laki tersebut meningkat tajam dari sebelumnya yang tiga orang. "Korban pencabulan yang dilakukan Adhy Kusmariyadi Nugraha ini untuk sementara jumlahnya sudah 16 orang. Semuanya di bawah umur di rentang usia 11-15 tahun," ujar Tony di Polres Jakarta Timur, Rabu, 24 Januari 2018.
Para korban, ujar Tony, sedang divisum di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Dari pengakuan tersangka pencabulan, ke-16 korban tidak ada yang dicabuli dengan cara disodomi.
Sebelumnya beredar potongan obrolan di sebuah grup WhatsApp. Isinya mengenai tindakan seorang guru yang mencabuli murid laki-laki hingga 35 orang. Disebutkan di obrolan itu, kasus ini terkuak karena warga curiga, setiap hari ada 1-2 siswa pria yang dibawa Adhy ke rumahnya.
Puncaknya, warga beserta polisi menggerebek rumah tersebut dan menangkap Adhy pada 27 Desember 2017 sebagai tindak lanjut laporan seorang korban pada 23 Desember 2017. Setelah ditangkap, Adhy jatuh sakit sehingga diantarkan ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati sejak 31 Desember 2017.
Modus tersangka dalam mencabuli para korban, yakni dengan mengajak korban ke rumahnya untuk membantu pelaku merekap nilai. Saat itu, pelaku mengajak para korban menginap, lantas pelaku melancarkan aksinya.
Kepolisian Sektor Pasar Rebo saat ini telah mendirikan posko pengaduan pencabulan. Bagi masyarakat yang merasa pernah menjadi korban, bisa datang dan melapor ke sana. "Saat ini sedang dilakukan pengembangan, untuk melihat kemungkinan bertambahnya para korban," ujar Tony.