TEMPO.CO, Jakarta - Pengemudi mobil mewah Cadillac Escalade yang menyeret Polisi Lalu Lintas Matraman Bripda Dimas Priyanggoro ternyata positif menggunakan narkoba jenis sabu. Tessa Granitsa Satari, 33 tahun, mengaku dengan sengaja menyeret Bripda Dimas ketika diberhentikan oleh korban.
Perilaku nekat Tessa itu dilakukan lantaran merasa panik saat diminta berhenti karena menerobos jalur Transjakarta di Matraman. "Setelah dilakukan tes urin, pelaku positif menggunakan narkoba jenis sabu dan ekstasi," ujar Kepala Polisi Resor Jakarta Timur Kombes Yoyon Tony Surya saat jumpa wartawan di kantor Polres Jakarta Timur, Rabu, 24 Januari 2018.
Dari hasil pemeriksaan, Tessa dengan sengaja memegang tangan Dimas dan menjalankan mobilnya hingga anggota polisi itu terseret. Setelah menyeret Dimas sejauh 10 meter, Tessa langsung melarikan diri.
"Di mana rasa kemanusiaannya? Bisa saja anggota itu tewas," ujar Tony.
Kejadian tersebut berlangsung pada Kamis, 18 Januari 2018 pukul 16.15 di jalur Transjakarta Matraman-Utan Kayu. Tessa yang mengendarai mobil Cadillac Escalade bernomor polisi B-19-SNC menerobos jalur yang steril dari kendaraan pribadi tersebut.
Dimas yang sedang bertugas lalu memberhentikan kendaraan Tessa dan meminta kelengkapan surat. Saat itu tersangka dengan sengaja menjatuhkan surat tanda nomor kendaraan (STNK) ke jok mobil. Dimas yang berusaha mengambil surat tersebut, tanggannya dipegang oleh Tessa dan langsung tancap gas.
Akibat hal itu, Dimas harus dilarikan ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati karena mengalami patah tulang di lengan sebelah kiri dan luka memar.
Setelah dilakukan pengejaran, Tessa diciduk di Hotel Crown, Taman Sari, Jakarta Barat. Saat ditangkap dia sedang bersama pemilik mobil mewah tersebut.
Melihat adanya unsur narkotika dalam kasus ini, Tony menjelaskan kemungkinan pasal berlapis yang akan dikenakan kepada tersangka, yakni Pasal 351 KUHP, Pasal 212 KUHP, dan atau Pasal 213 KUHP.
"Selain dikenakan pasal melawan petugas, akan dikenakan pasal penyalahgunaan narkotika," ujar Tony.
Saat ditanya awak media, pria berkepala plontos itu mengaku menyesali perbuatannya tersebut. Pengemudi mobil mewah Cadillac itu panik diberhentikan polisi karena tidak memiliki surat izin mengemudi (SIM).