TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan warga Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, melakukan demonstrasi terkait dengan penggusuran yang akan dilakukan Kepolisian Daerah Metro Jaya pada 28 Januari 2018.
Mereka melakukan demonstrasi sejak pukul 08.00-14.00 WIB di depan Balai Kota, Jakarta, Jumat, 26 Januari 2018. "Kami tinggal di situ (Kapuk) selama kurang lebih 30 tahun, dari kami kecil, dari kakek nenek kami, orang tua kami, turun menurun," kata Efi Diana, salah seorang warga yang tergusur.
Baca : Warga Jakarta Utara Tuntut Akses Gratis Masuk ke Pantai Ancol
Efi menceritakan polisi menyampaikan kepada warga bahwa tanah yang akan digusur hendak digunakan untuk membuat asrama Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Wilayah yang akan digusur terdiri atas 166 kepala keluarga.
"Polisi hampir setiap hari datang ke kampung kami memakai senjata laras panjang, memang saya teroris," ucapnya.
Demonstrasi dilakukan sekitar 50 orang yang didominasi ibu-ibu dan sebagian merupakan mahasiswa.
"Kita akan tetap menuntut. Jika pemprov (Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta) tetap bungkam, berarti aksi selanjutnya adalah Istana Merdeka," kata Mohammad Ramadhan, salah satu mahasiswa yang turut mengikuti aksi.
Aliansi Pemuda Mahasiswa Indonesia merupakan pihak yang membantu aksi demonstrasi menolak penggusuran ini. Mereka terdiri atas delapan organisasi mahasiswa, di antaranya Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokratik, Serikat Pemuda Jakarta, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Jakarta Barat dan Selatan, serta Front Mahasiswa Nasional.
FADIYAH | DA