TEMPO.CO, Bekasi -Kepolisian masih menjaga ketat lokasi bentrokan massa antar-organisasi masyarakat di Plasa Pemerintah Kota Bekasi, Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan. "Jika dianggap sudah tak memerlukan penjagaan, pasukan akan ditarik," kata juru bicara Polres Metro Bekasi Kota, Komisaris Besar Indarto, Jumat, 26 Januari 2018 petang.
Ormas Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) terlibat tawuran dengan ormas lain dari Forum Betawi Rempug, Gibas, Pemuda Pancasila pada Kamis, 25 Januari 2018, mulai pukul 10.30 WIB. Lima orang mengalami luka bocor di kepala karena terkena lemparan batu, dan tiga mobil minibus rusak parah.
Baca : Tiga Mobil Hancur Akibat Tawuran Ormas di Plasa Pemkot Bekasi
Indarto mengatakan, sedikitnya ada 400 personil kepolisian yang diterjunkan, dibantu dari TNI, dan Satuan Polisi Pamong Praja. Fokus penjagaan ialah di Plasa Pemkot Bekasi, Kantor Polres, dan sekretariat GMBI di kawasan Stasiun Bekasi. "Kami juga menggelar patroli skala besar," kata Indarto.
Adapun anggota pembinaan kemasyarakatan dari Polri maupun TNI juga intensif menyambangi tokoh masyarakat di bawah. Ini dilakukan untuk meredam situasi dari bawah agar tak ada bentrokan susulan. "Situasi sudah kondusif, tinggak penegakan hukum sedang berjalan," kata Indarto.
Sampai Jumat petang ini, kata dia, sudah lima orang dimintai keterangan ihwal bentrokan tersebut. Menurut dia, polisi masih akan memanggil beberapa saksi lagi untuk mendalami kasus tersebut. Oleh karena itu, sampai hari ini belum ada penetapan tersangka dalam peristiwa bentrokan tersebut.
Bentrokan massa itu bermula ormas GMBI datang lebih awal dengan massa berjumlah sekitar 300-orang. Mereka berorasi di pintu masuk sepeda motor menuju lingkungan Plasa Pemkot Bekasi. Tak lama kemudian sekelompok massa dari berbagai ormas seperti Pemuda Pancasila, FBR, Gibas masuk ke dalam lingkungan Pemkot Bekasi. Tawuran pun tak terhindarkan.