TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 250 orang mengikuti acara hapus tato gratis di Masjid Cut Meutia, Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Penyelenggara menyatakan acara hapus tato gratis akan berlangsung selama dua hari, yakni 27-28 Januari 2018.
"Hari ini ada 120 orang peserta, besok ada 130 orang. Yang mendaftar sebenarnya sampai 1.100 orang," kata staf humas Majelis Taklim Telkomsel, Neneng Fitri Fitriyah, di lokasi kegiatan, Sabtu, 27 Januari 2018.
Neneng mengatakan ada sejumlah syarat bagi peserta yang ingin menghapus tato. Syarat itu antara lain calon peserta harus berusia di atas 18 tahun. Peserta juga harus melampirkan surat cek kesehatan yang menyatakan peserta bebas penyakit menular, seperti HIV/AIDS dan hepatitis B.
Selain itu, peserta harus dinyatakan bebas dari penyakit gangguan pernapasan, gangguan ginjal, hipertensi, dan darah rendah. "Itu untuk mencegah penularan dan menjaga kondisi peserta," kata Neneng.
Salah satu peserta, Bachtiar, 54 tahun, asal Tangerang, mengaku ingin menghapus tato karena sedang memperdalam agama. Menurut dia, tato haram. Selain itu, Bachtiar akan berangkat umrah tahun ini.
Dorongan menghapus tato juga didapat Bachtiar dari anak bungsunya. Si bungsu, menurut dia, menilai sudah tak pantas orang setua dirinya memiliki tato. "Udah tua, Pak, hapus kek," katanya menirukan ucapan si bungsu.
Senada dengan Bachtiar, peserta lain, Andre, 19 tahun, ingin menghapus tato dari tubuhnya karena dilarang oleh agama. Andre membuat tato saat SMA karena ikut-ikutan teman.
Sebulan belakangan, Andre rutin memperdalam pengetahuan agama. Dia kemudian menyesal dan memutuskan menghapus tato di tubuhnya. "Insya Allah mau hijrah," kata pria penggemar olahraga skateboard ini.