TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri Muhyiddin Junaedi mengatakan pihaknya mengimbau umat melaksanakan salat gerhana bulan pada 31 Januari 2018, saat terjadi gerhana bulan super atau super blue blood moon.
"MUI hanya mengimbau kepada semua ormas (organisasi kemasyarakatan) Islam dan umat Islam secara umum untuk menunaikan salat gerhana bulan besok malam (hari ini)," katanya saat dihubungi via telepon, Selasa, 30 Januari 2018.
Baca: Anies Baswedan Ajak Masyarakat Saksikan Gerhana Bulan, di Mana?
Untuk pelaksanaannya, MUI menyerahkan kepada masing-masing ormas dan masjid. MUI tidak akan memantau secara khusus. "Salatnya itu dua rakaat. Setiap rakaat itu kan biasanya satu rukuk, ini dua rukuk," ujar Muhyiddin.
Salat gerhana bulan ini dilaksanakan satu kali dan diikuti dengan khotbah atau ceramah.
"Disunahkan yang pertama ialah bertakbir, yang kedua salat, yang ketiga berdoa, yang keempat menyantuni orang-orang yang tidak mampu. Jadi ada korelasi antara kegiatan ritual dan kegiatan sosial," ucap Muhyiddun.
Selain itu, Muhyiddin menyampaikan agar umat Islam memaksimalkan kesempatan langka terkait dengan fenomena gerhana bulan super ini dengan ibadah sunah salat gerhana bulan.
FADIYAH | DA