Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bakal Diubah, Begini Asal Usul Nama Jalan Warung Buncit

image-gnews
Sejumlah pengendara sepeda motor memasuki jalur Transjakarta di koridor VI jalan Buncit-Mampang Prapatan, Jakarta, (2/8). TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Sejumlah pengendara sepeda motor memasuki jalur Transjakarta di koridor VI jalan Buncit-Mampang Prapatan, Jakarta, (2/8). TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah menggodok usul penggantian nama Jalan Warung Buncit Raya dan Jalan Mampang Raya menjadi Jalan Jenderal Besar A. H. Nasution. Usulan penggantian nama jalan yang menghubungkan Jalan Gatot Subroto hingga Jalan T. B. Simatupang itu datang dari Ikatan Keluarga Nasution.

Namun Komunitas Betawi Kita menolak pergantian nama jalan tersebut. Anggota Komunitas Betawi Kita, Yahya Andi Saputra, mengatakan nama Jalan Mampang dan Warung Buncit merupakan manifestasi dari nama-nama kampung Betawi di Jakarta.

"Sejumlah komunitas Betawi telah menandatangani petisi penolakan penggantian nama jalan itu. Kami harap Gubernur DKI Jakarta Anies Basweda bisa menghentikan upaya penggantian nama jalan," katanya lewat pernyataan tertulis yang diterima Tempo, Rabu, 31 Januari 2018.

Nama Jalan Warung Buncit diambil dari kawasan yang tidak jauh dari Mampang Prapatan dan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Menurut sejarah, dahulu kawasan itu berupa daerah pertanian yang mayoritas penduduknya merupakan etnis Betawi. Jalan tersebut lantas disebut Warung Buncit karena bermula dari sebuah warung.

Di kawasan itu terdapat warung, bahkan satu-satunya warung yang menjual segala kebutuhan rumah tangga mulai kebutuhan pangan, minyak lampu, alat pertanian, hingga alat perkakas pertukangan.

Letak warung tersebut dulu bernama Pulo Kalibata, sekarang lokasinya kira-kira di perempatan bertemunya Jalan Duren Tiga dengan Jalan Warung Buncit dan Jalan Mampang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Zaenuddin H. M., dalam bukunya yang berjudul 212 Asal-Usul Djakarta Tempo Doeloe, setebal 377 halaman, terbitan Ufuk Press, pada Oktober 2012, mengungkapkan pemilik warung itu bernama Buncit.

Buncit merupakan seorang pendatang keturunan Cina di kawasan tersebut, yang kemudian menikah dengan wanita Betawi. Karena perkawinan itu, dia memeluk agama Islam, sebagaimana kebanyakan orang Betawi. Dari perkawinannya mereka dikaruniai dua anak dan beberapa cucu.

Usaha Warung Buncit menjadi berkembang pesat dan semakin lama orang menyebutnya warung milik Buncit. Tanpa disadari perkembangan kampung semakin ramai, seramai dan semaju warungnya, sehingga lama-kelamaan orang lebih mengenal nama Warung Buncit daripada nama asli kampung itu sebelumnya. Bahkan Warung Buncit digunakan sebagai nama jalan di kawasan itu. 

BISNIS.COM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jenderal Bintang Lima Sangat Sedikit. Siapa Saja Mereka?

53 hari lalu

Cover Majalah Tempo, Jenderal Soedirman
Jenderal Bintang Lima Sangat Sedikit. Siapa Saja Mereka?

Orang yang menyandang gelar jenderal bintang lima sangat sedikit.


Ketua DPRD DKI Desak Heru Budi Segera Ganti Nama Jalan Kebon Sirih Jadi Jalan Ali Sadikin

22 Juni 2023

Mantan Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin. TEMPO/Yosep Arkian
Ketua DPRD DKI Desak Heru Budi Segera Ganti Nama Jalan Kebon Sirih Jadi Jalan Ali Sadikin

Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi mendesak Pj Gubernur DKI Heru Budi segera mengganti nama Jalan Kebon Sirih jadi Jalan Ali Sadikin.


Perubahan Nama Jalan Cikarang - Cibarusah Jadi Raden Ma'mun Nawawi Segera Diresmikan

22 Desember 2022

Pelebaran jalan Ruas KH. Raden Ma'mun Nawawi di Desa Sukadami, Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, 24 September 2022. (ANTARA/Pradita Kurniawan Syah).
Perubahan Nama Jalan Cikarang - Cibarusah Jadi Raden Ma'mun Nawawi Segera Diresmikan

Nama jalan baru Cikarang - Cibarusah itu adalah bentuk dukungan Pemkab Bekasi atas pengajuan KH. Raden Ma'mun Nawawi sebagai Pahlawan Nasional.


Tahukah Benyamin Sueb Peraih Aktor Terbaik 2 Piala Citra?

1 Oktober 2022

Benyamin Rasa Orkestra
Tahukah Benyamin Sueb Peraih Aktor Terbaik 2 Piala Citra?

Benyamin Sueb adalah orang yang mencintai dunia seni, lika-liku keidupan ia lakoni demi bertahan. Tahukah ia peraih Piala Citra dua kali? Di film apa?


Perubahan Nama Jalan Tahap Dua di Jakarta, Riza Patria: Sudah Disusun

25 September 2022

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat, 16 September 2022. TEMPO/Lani Diana
Perubahan Nama Jalan Tahap Dua di Jakarta, Riza Patria: Sudah Disusun

Wagub DKI Riza Patria mengatakan rencana perubahan nama jalan di Jakarta sudah disusun, tapi belum bisa diumumkan


Cara Anies Baswedan Tinggalkan Legacy, Demi Pilpres 2024?

17 September 2022

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria berpose usai mengikuti Sidang Paripurna di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa, 13 September 2022. DPRD DKI Jakarta menggelar rapat paripurna pengumuman masa akhir jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan - Ahmad Riza Patria 30 hari sebelum masa tugas berakhir. Rapat paripurna pengumuman pemberhentian Anies ini dilakukan sesuai Surat Edaran Kementerian Dalam Negeri Nomor 131/2188/OTDA. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Cara Anies Baswedan Tinggalkan Legacy, Demi Pilpres 2024?

Di sisa masa jabatan, Anies Baswedan berhasil mengejutkan publik dengan menyatakan siap sebagai presiden pada Pilpres 2024.


Sejumlah Warga Belum Tahu Nama Jalan di Kelapa Gading Mau Diubah

17 September 2022

Kereta LRT melintas saat banjir merendam Jalan Boulevard Raya, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Ahad, 23 Februari 2020. Banjir membuat sejumlah kendaraan tidak dapat melintas. ANTARA/Sigid Kurniawan
Sejumlah Warga Belum Tahu Nama Jalan di Kelapa Gading Mau Diubah

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana mengubah nama jalan di Kelapa Gading, Jakarta Utara, menjadi nama-nama tokoh atau pahlawan.


Warga Kelapa Gading Tolak Rencana Perubahan Nama Jalan, Wagub DKI: Kami Evaluasi

17 September 2022

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat, 16 September 2022. TEMPO/Lani Diana
Warga Kelapa Gading Tolak Rencana Perubahan Nama Jalan, Wagub DKI: Kami Evaluasi

Perubahan nama jalan di wilayah Kelapa Gading ini rencananya berlaku di Jalan Boulevard Raya, Jalan Yos Sudarso, dan Jalan Luar Batang.


Rencana Perubahan Nama Jalan di Kelapa Gading, Politikus PDIP: Warga Menolak

16 September 2022

Pengerjaan pembangunan jalan Tol Kelapa Gading-Pulo Gebang Segmen Kelapa Gading-Pulo Gebang di kawasan Kelapa Gading, Jakarta, Rabu, 3 Februari 2021. Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kempupera) menargetkan penyelesaian jalan ini pada tahun 2021. Tempo/Tony Hartawan
Rencana Perubahan Nama Jalan di Kelapa Gading, Politikus PDIP: Warga Menolak

Anggota DPRD DKI Agustina Hermanto alias Tina Toon menerima aduan warga yang menolak perubahan nama jalan di Kelapa Gading.


Google Doodle HR Rasuna Said: Putri Maninjau Pernah Dipenjara di Semarang, Dimakamkan di TMP Kalibata

14 September 2022

Google Doodle pada Rabu, 14 September 2022 memperingati hari ulang tahun Rasuna Said. Foto: Google Indonesia.
Google Doodle HR Rasuna Said: Putri Maninjau Pernah Dipenjara di Semarang, Dimakamkan di TMP Kalibata

Hari ini, 14 September merupakan kelahiran HR Rasuna Said. Google Doodle pun menampilkan sosoknya. Ini perjuangannya, bukan sekadar nama jalan.