TEMPO.CO, Jakarta - Fenomena gerhana bulan 2018 yang dinamai super blue blood moon dapat dinikmati dengan mata telanjang di Jakarta meski awan tidak terlalu cerah. Pantauan Antara pada pukul 19.00 WIB gerhana bulan telah dimulai, pada pukul 19.16 WIB bulan sempat tertutup awan sebentar.
Diperkirakan bulan tertutup sempurna pada pukul 19.51 WIB hingga 20.29 WIB. Gerhana total berakhir pukul 21.08 WIB, namun gerhana bulan sebagian masih bisa disaksikan hingga pukul 22.11 WIB.
Baca: Suasana Menonton Gerhana Bulan di Planetariun Jakarta
Peristiwa terakhir terjadi pada 152 tahun yang lalu itu kan berakhir pada pukul 23.09 WIB, maka total durasi gerhana beelangsung selama lima jam 20,2 menit.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan peristiwa ini hanya terjadi 150 tahun sekali di lokasi yang sama. Menurut dia, supermoon adalah penampakan bulan penuh dengan tingkat lebih terang dan besar dari biasanya karena posisi bulan dan bumi sangat dekat.
Pada waktu yang sama, kata Dwikorita Karnawati, purnama dan gerhana akan tampak lebih besar dari biasanya. Istilah bulan biru itu merujuk pada fenomena terjadinya gerhana dua kali dalam bulan yang saja, yaitu pada Januari. Gerhana ini terjadi pada awal dan akhir Januari.
Istilah blood moon itu merujuk pada penampakan bulan yang cenderung berwarna merah. Warna merah darah itu terjadi saat bulan memasuki area bayangan bumi di bagian umbra atau ketika gerhana bulan total memasuki fase puncaknya. Gerhana bulan 2018 total itu umumnya membuat penampakan bulan di langit gelap sepenuhnya.