TEMPO.CO, Jakarta - Kebakaran dahsyat melanda di kawasan Tamansari pada Sabtu, 27 Januari 2018. Sebanyak 600 rumah ludes dilalap api yang mulai menyala pukul 02.30. Ratusan rumah yang terbakar berada di sepuluh RT di RW 03, Kelurahan Krukut, Tamansari, Jakarta Barat.
Peristiwa ini menyisakan kisah yang di luar nalar. Sebuah rumah masih berdiri kokoh dan menjadi pemandangan kontras dengan bangunan lain yang tinggal puing sisa kebakaran.
"Tetap berdirinya rumah ini bukti kuasa Allah SWT, sudah tidak bisa dijelaskan pakai logika manusia," ujar Rahma, pemilik rumah di RT 10 RW 03 yang selamat dari kebakaran saat ditemui Tempo, Jumat, 2 Februari 2018.
Baca: Kebakaran di Tamansari, Anies Baswedan Beri Instruksi ke Dinas
Bangunan berukuran 4×18 meter milik Rahma menjadi pembicaraan di masyarakat maupun media sosial. Saat Tempo mencari kebenaran terkait dengan hal itu, warga di Jalan Keutamaan Dalam itu memberi julukan tempat tinggalnya sebagai Rumah Mukjizat.
Rahma menceritakan saat api terlihat sekitar pukul 02.30. Dia bersama suaminya Abdul Basyid dan kedua anaknya berada di rumah. "Suami saya langsung naik ke lantai dua untuk melihat titik api," ucapnya.
Saat melihat api mulai membesar, kata Rahma, suaminya sempat mengumandangkan azan. "Kemudian kami mengevakuasi diri ke rumah orang tua di Jalan Talib, di RW 06. Membawa barang yang diingat saja seperti surat-surat dan perlengkapan sekolah anak," ucapnya.
Kondisi rumah tetangga samping kiri Rumah Mukjizat tampak ludes terbakar api. Rumah Mukjizat itu utuh dan selamat dalam peristiwa kebakaran besar di Kawasan Tamansari Jakarta Barat ini dijuluki Rumah Mukjizat oleh warga sekitar, 2 Februari 2018. TEMPO/Irsyan.
Rahma menjelaskan bahwa dia bersama anaknya diantar ke Jalan Talib. Suaminya kembali ke depan gang untuk memantau kondisi rumah. "Selama perjalanan azan, takbir, dan salawat tidak pernah putus. Itu terus kami ulang-ulang sampai api benar-benar padam," tuturnya.
Saat di tempat evakuasi, Rahma kembali mendapatkan kabar bahwa rumah di seberang gang telah habis terbakar. Kabar yang datang dari adiknya itu membuat dia mengikhlaskan harta di dalam rumah. "Kalau rumah di depan yang punya penjual sate saja sudah ludes, pasti rumah saya juga tidak tertolong," katanya.
Lalu, ajaib, kabar bahagia datang tepat pukul 06.00, di mana api sudah bisa dikendalikan dinas pemadam kebakaran. Rumahnya yang bercat kuning tidak mengalami kerusakan berarti. "Orang-orang bilangnya sih pas kebakaran rumah ini gelap, tidak tahu juga itu apa, mungkin asap kebakaran ya," tutur Rahma lagi.
Begitulah, saat ini rumah milik Rahma dijadikan salah satu posko penanggulangan bencana kebakaran oleh warga sekitar. Ratusan potong pakaian dan puluhan kardus makanan dari relawan siap didistribusikan dari Rumah Mukjizat.