TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pengendara roda dua mengeluhkan sempitnya jalur motor yang dibuat khusus di sepanjang Jalan M.H. Thamrin hingga Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Sempitnya jalur itu membuat para pengendara sepeda motor mesti berhenti sejenak saat ada mobil atau bus yang berhenti di depan mereka.
Seorang pengemudi Go-Jek, Mulyadi, mengatakan satu jalur motor itu terlalu sempit bila harus berbagi dengan kendaraan lain, seperti bus dan mobil pribadi. "Kalau mereka berhenti, kita juga jadi harus berhenti," katanya saat ditemui di Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, Senin, 5 Februari 2018.
Baca: Jalur Motor M.H. Thamrin, Polda Kerahkan 50 Personel Pengawas
Tempo lantas mencoba menelusuri kedua jalan yang menghubungkan Jalan Sudirman dan Harmoni itu sekitar pukul 11.45. Melaju dari arah Bundaran Hotel Indonesia, Tempo tidak tersendat di sepanjang Jalan M.H. Thamrin, seperti yang dikatakan Mulyadi.
Tempo baru tersendat di Jalan Medan Merdeka Barat. Di depan Kementerian Pariwisata, sejumlah pengendara motor harus berhenti menunggu antrean mobil yang ingin masuk ke gedung.
Laju sepeda motor juga tersendat di Jalan Medan Merdeka Barat arah sebaliknya. Kali ini, tersendatnya laju sepeda motor disebabkan bus tingkat Transjakarta yang berhenti untuk menurunkan penumpang di halte. Karena itu, sejumlah pengendara motor nekat melanggar jalur khusus sepeda motor untuk mendahului bus yang berhenti.
Salah satu pengendara yang mendahului bus itu adalah Maman. Pengemudi ojek pangkalan ini mengatakan terpaksa melanggar karena malas menunggu. Dia berdalih pelanggaran kecil seperti itu akan dimaklumi polisi. "Kalo cuma sebentar, mah, enggak apa-apa," kata pria berusia 70 tahun ini saat ditemui di Jalan M.H. Thamrin.
Kepala Tim Cakra Police Respons Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Made mengatakan tindakan yang dilakukan Maman sebenarnya termasuk pelanggaran terhadap aturan jalur khusus sepeda motor.
Namun dia mengatakan pihaknya akan memaklumi pelanggaran tersebut asalkan si pengendara segera kembali masuk jalur motor yang sudah disediakan. "Ya, kalau langsung balik, itu akan ada kompensasi dari kami," ujarnya ketika ditemui di perempatan Sarinah, Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat.