TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan puncak luapan sungai Ciliwung penyebab banjir Jakarta sudah lewat. Tinggi muka air di Pintu Air Manggarai juga sudah turun.
"Sekarang kita memastikan proses penyurutannya berjalan berjalan dengan baik," kata Anies Baswedan di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa, 6 Februari 2018.
Menurut Anies, tinggi air di pintu air di Manggarai mencapai puncaknya 900 centimeter pada Selasa dinihari, sekitar 01.00. Ia menunggu di lokasi tersebut sampai tinggi muka air stabil sekitar pukul 02.00.
"Lalu pintu air Ciliwung Lama dibuka jam 02.00 WIB pagi, dari 150 cm menjadi 175 cm, dan alhamdulillah angkanya stabil," ujar Anies.
Baca: Banjir Jakarta, Beda Efek Pintu Manggarai Dibuka Kini dan 2008
Anies mengatakan per pukul 06.00 tadi pagi di Pintu Air Manggarai, air sudah turun menjadi 895 cm dan saat ini sudah turun lagi menjadi 870 cm.
"Insyaallah akan turun lagi 860 dan seterusnya. Jadi puncak dari luapan air Sungai Ciliwung sudah terjadi dan sekarang mulai menurun. Mudah-mudahan proses surutnya lebih cepat. Kita memastikan seluruh pompa di muara berjalan dengan baik, semuanya bekerja," ujar Anies.
Menurut Anies saat ini seluruh tim Pemprov DKI Jakarta yang tersebar di 11 titik sepanjang sungai Ciliwung terus berjaga mengantisiasi banjir Jakarta. "Jadi teman-teman bekerja," ujarnya.
Anies Baswedan bercerita tentang petugas jaga yang bertanggung jawab di Pintu Air Manggarai adalah seorang perempuan yang belum tidur dari malam hingga Selasa pagi untuk mengawasi ketinggian air. "Dari pagi saya tinggalkan tempat itu, sampai setengah 3 pagi dia masih on. Sampai saat ini saya perjalanan ke sini, dia masih berikan kabar," kata Anies.