TEMPO.CO, Tangerang - Polres Bandara Soekarno-Hatta melakukan penyelidikan terkait bencana ambrolnya dinding kiri terowongan Jalan Perimeter Selatan akibat longsor. Jalan tersebut adalah akses utama menuju Bandara Soekarno-Hatta dari Tangerang.
Longsor dinding underpass yang baru beberapa bulan dioperasikan itu menyebabkan pegawai Garuda Maintenance Facility (GMF) Aeroasia Dianti Dyah Ayu Cahyani Putri, 25, meninggal. Rekan Dianti, Mukhmainah, juga sempat tertimbun selama 14 jam di bawah beton dan material longsor. Kedua korban tengah berada di dalam mobil Honda Brio yang melintas ketika longsor terjadi.
"Peristiwa adanya bencana yang terjadi akan masuk dalam tahap penyelidikan," ujar Kapolres Bandara Soekarno-Hatta Komisaris Besar Ahmad Yusep Gunawan, Selasa 6 Februari 2018.
Baca: Detik-detik Penyelamatan Dua Korban Longsor di Bandara Soetta
Terkait dengan tahapan penyelidikan, Yusep mengatakan, saat ini polisi sedang melakukan olah kejadian perkara di lokasi longsor di Bandara Soetta." Kami ingin mendapatkan bukti dan fakta-fakta terkait konstruksi," kata Yusep.
Tahap lainnya, kata Yusep, adalah memeriksa saksi. Terkait dengan para saksi, polisi telah melakukan inventarisir dan data saksi yang akan diperiksa." Di antaranya masyarakat yang melaporkan, ataupun pihak terkait pembangunan dan konstruksi ini."
Ditanya soal layak tidaknya kontruksi dinding dan tiang terowongan, Yusep tidak bisa memastikan."Harus dilakukan penelitian dan melibatkan ahli," katanya.
Yusep mengatakan sampai saat ini, pihaknya masih melakukan penutupan Jalan Perimeter Selatan dan Jalur Kereta Api Bandara untuk kepentingan olah kejadian perkara. "Faktor keselamatan, tidak hanya penutupan. Sementara arus kereta dan jalan raya dihentikan karena kegiatan olah TKP,"katanya.
Yusep mengakui jalan Perimeter Selatan sangat krusial, karena salah satu akses utama Bandara Soekarno-Hatta selain Perimeter Utara maupun jalan protokol. " Ini
akses ke Bandara maupun keluar Bandara salah satu ruas melingkari Bandara Soekarno-Hatta," katanya.