TEMPO.CO, Tangerang - Mobil Honda Brio milik korban longsor di Bandara Soetta (Soekarno-Hatta) ringsek, gepeng karena tertimbun reruntuhan dinding beton terowongan dan tanah di atasnya. Berdasarkan pengamatan Tempo, Selasa siang 6 Februari 2018, kendaraan jenis sedan itu belum bisa dievakuasi.
Posisi mobil yang berada di tengah cekungan underpass sulit untuk dikeluarkan. Hanya roda depan dan bemper depan kendaraan saja yang terlihat menyembul dari lubang dinding beton bahu jalan. Dinding itu sengaja dihancurkan untuk mengeluarkan dua penumpang yang terjebak di dalam mobil.
Atap kendaraan hampir menyatu dengan jok mobil tersebut karena tertekan dinding beton selebar lebih dari tiga meter.
Mobil naas tersebut ditumpangi oleh Dianti Dyah Ayu Cahyani Putri, 24, dan Muhkmainah Syamsudin, 25. Keduanya adalah karyawan GMF Garuda Indonesia. Mereka terjebak dalam kendaraan itu saat longsor terjadi. Dinding beton dan longsor tanah menimbun mobil tersebut saat mereka melintasi Jalan Perimeter Selatan pada Senin 5 Februari 2018.
Baca: Detik-detik Penyelamatan Dua Korban Longsor di Bandara Soetta
Drama evakuasi kedua korban berjalan panjang. Petugas dari Basarnas, Polres Bandara Soekarno-Hatta melakukan proses evakuasi dari Senin pukul 18.00 hingga Selasa pukul 07.00.
"Proses penyelamatan yang luar biasa," ujar Kapolres Bandara Soekarno-Hatta Komisaris Besar Ahmad Yusep Gunawan. Dia menggambarkan proses evakuasi korban sangat sulit dan mendebarkan.
Yusep mengatakan kondisi kendaraan pada saat petugas akan mengevakuasi korban memang menyulitkan." Kendaraan sudah terhimpit dinding beton yang berat dan lebar dari atas, jika kami salah melakukan gerakan sedikit saja akan berisiko terhadap keselamatan korban," kata Yusep.
Berbagai cara dilakukan petugas untuk menyelamatkan kedua korban tersebut, dari cara manual hingga menggunakan peralatan. Untuk memudahkan evakuasi korban, petugas mencakuli tanah, melubangi dinding beton agar bisa menyuplai tabung oksigen, makanan dan minuman kepada Dianti dan Muhkmainah yang saat itu dalam kondisi tidak bisa bergerak karena terhimpit dalam kendaraan.
Setelah 10 jam berjalan, petugas berhasil mengevakuasi Dianti pada pukul 2.57 Selasa dinihari. Kondisi korban korban mengalami patah pergelangan tangan kiri, patah pada bagian kaki kiri, patah ibu jari kiri, luka lecet pada kepala bagian kanan.
Pukul 03.14, Dianti dibawa menuju RSUD Kabupaten Tangerang Tangerang dan dirujuk ke RS Mayapada Moderland Kota Tangerang. Pukul 6.43 menit, Dianti dinyatakan meninggal di RS Mayapada.
Pada pukul 07.00, korban kedua longsor di Bandara Soetta, Muhkmainah Syamsudin berhasil dievakuasi. Dia dibawa ke RS Siloam Karawaci.