TEMPO.CO, Bogor – Ada yang unik dalam operasi pencarian tiga korban longsor di Cijeruk, Bogor, Jawa Barat. Tim penyelamat tidak mengandalkan anjing pelacak atau alat-alat canggih, melainkan tenaga dalam.
Penyelamatan memakai tenaga dalam versi Perguruan Pencak Silat Merpati Putih dilakukan oleh prajurit Batalyon 14 Grup I Kopassus TNI Angkatan Darat Prajurit Kepala (Praka) Pujiyono pada Selasa, 6 Februari 2018.
Tiga korban yang berhasil ditemukan adalah Nani Nuraeni, 35 tahun, Aldi (8), serta Aurel (1) di area yang sama.
Lihat: Begini Posisi Korban Longsor di Bandara Soetta Tertimbun Tanah
“Bela diri Merpati Putih salah satunya menggunakan energi getaran. Ini diasah di satuan kami dan semua prajurit wajib bisa,” kata Komandan Batalyon 14 Group I Kopassus Mayor Inf. Wahyu Yuniartoto pada saat dihubungi pada Selasa 6 Februari 2018.
Wahyu Yuniartoto menerangkan, penggunaan tenaga dalam untuk evakuasi korban bukanlah hal baru. Kopassus pernah menerapkannya dalam pencarian korban longsor di Banjarnegara pada 2015 dan kecelakaan Sukhoi Superjet 100 pada 2012 di Gunung Salak, Jawa Barat. Menurut Wahyu, tenaga dalam digunakan untuk mencari getaran panas tubuh manusia dan objek berbahan logam.
Ketika beraksi menolong korban longsor, awalnya Praka Pujiyono mengelilingi area longsor yang diduga menimbun beberapa korban manusia. Mengenakan seragam Kopassus TNI AD lengkap, dia melangkah perlahan seperti kuda-kuda beladiri.
Sesekali Pujiyono berhenti dan menggerakkan tangannya ke atas dan samping seperti gerakan silat. Gerakan tersebut dia lakukan selama 45 menit hingga akhirnya Pujiyono menunjuk ke salah satu area yang diduga terdapat beberapa korban longsor. Seketika petugas penolong langsung menggali menggunakan cangkul area yang ditunjuk prajurit Kopassus Pujiyono. Ketiga korban pun ditemukan.