TEMPO.CO, Tangerang -Puluhan kendaraan roda dua tak berhenti mencoba menerobos masuk pintu masuk Jalan Perimeter Selatan Bandara Soekarno-Hatta setelah terjadinya longsor bandara. Mereka langsung balik arah ketika sejumlah petugas menghalau mereka dan melarang untuk melintas pasca terjadi longsor di bandara Soekarno-Hatta (Soetta)
"Penasaran aja, karena sudah terbiasa lewat sini (Perimeter Selatan), lebih cepat saja," kata Akhmad, 35 tahun salah seorang pengendara motor kepada Tempo, Rabu 7 Februari 2018.
Akhmad bersama tiga pengendara lainnya mengaku setiap hari menggunakan jalur itu untuk ke kawasan Rawa Bokor, Tangerang, tempat lokasi mereka bekerja. "Kalau jalan lain pastinya memutar dan macet," katanya.
Baca : Waskita: Pembersihan Longsor di Bandara Soetta Rampung Hari Ini
A khmad adalah satu dari ratusan pengendara yang setia menggunakan Jalan Perimeter Selatan untuk kegiatan sehari hari. Jalan sepanjang 9 kilometer ini memang terhubung dengan Rawa Bokor, kawasan Bandara Soekarno-Hatta dan tol Sedyatmo.
Namun, sejak Senin malam 5 Februari, akses ini ditutup karena terowongan di jalan itu longsor. Penutupan dilakukan untuk kepentingan penyelidikan, penelitian kelayakan jalan pasca ambrolnya dinding terowongan tersebut.
Jalan Perimeter Selatan dibangun oleh PT Angkasa Pura II pada 2014 lalu dan mulai dioperasikan pada Agustus 2014. Jalur ini satu paket dengan Jalan Perimeter Utara sepanjang 6,5 kilometer.
Kedua jalur ini berada dalam kategori restricted public area (RPA) dan akses utama dari Tangerang menuju Bandara maupun Jakarta. Hanya saja jika dari Tangerang akan ke Bandara melalui Perimeter Utara kendaraan harus memutar ke Jalan Raya Perancis, Rawa Bokor baru bisa masuk Bandara. Sementara Perimeter Selatan lebih simpel bisa langsung masuk ke Bandara Soekarno-Hatta.
Senior General Manager Kantor Cabang Utama Bandara Soetta, M. Suriawan Wakan mengakui jika Perimeter Selatan sangat berperan dalam meningkatkan aksebilitas ke Bandara Soekarno-Hatta." Jelas ini salah satu akses utama ke Bandara, "kata Wakan.
Menurut Wakan, dampak yang paling terasa dengan ditutupnya jalur itu akibat terjadi longsor bandara Soetta adalah akan terjadi kepadatan kendaraan di beberapa titik seperti Rawa Bokor, Batu Ceper dan Perimeter Utara." Tapi sampai saat ini belum berdampak pada jadwal penerbangan, tidak ada penerbangan yang delay karena masalah ini."