TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno akan menampung masukan dari warga Tanah Abang yang merasa terganggu dengan penutupan Jalan Jatibaru Raya.
Aksi yang dilakukan oleh warga sebagai aspirasi yang harus ditampung. “Jadi setelah dua bulan ya penataan ini terus menerima masukan,” demikian janji Wagub Sandiaga Uno, di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa, 13 Februari 2018.
Baca: Tanah Abang Explorer Kembali Beroperasi Bergantian dengan Angkot
Menurut Sandiaga, Pemprov DKI DKI Jakarta akan membahas seluruh aspirasi yang diterima. “Kami akan carikan solusi untuk semuanya,“ ucapnya.
Penutupan Jalan Jatibaru itu dilakukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menata kawasan Tanah Abang. Awalnya, jalan itu ditutup seluruhnya untuk memfasilitasi pedagang kaki lima. Namun, setelah aksi unjuk rasa sopir angkot, satu jalur dibuka sedangkan satu lagi tetap digunakan pedagang kaki lima.
Direktur Lalu Lintas Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Halim Pagarra menyampaikan, berdasarkan hasil kajian, penutupan jalan itu justru menambah tingkat kemacetan di kawasan Tanah Abang. Angka kecelakaan lalu lintas juga melonjak.
Berdasarkan kajian itu, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya memberikan rekomendasi kepada Gubernur. Salah satunya mengembalikan fungsi Jalan Jatibaru untuk kendaraan.
Baca: Ditantang Sri Mulyani, Sandiaga Uno: Angka Tak Penting
Selain itu, Direktorat Lalu Lintas meminta pemerintah melibatkan kepolisian menata kawasan Tanah Abang termasuk Jalan Jatibaru Raya. Terutama untuk menganalisis secara komprehensif, baik kajian hukum maupun sosial, dan penataan kaki lima di sana. “Dengan kajian yang komprehensif, diharapkan tidak menimbulkan masalah baru,” kata Halim.