TEMPO.CO, Tangerang - PT Waskita Karya menyatakan material bangunan terowongan di Jalan Perimeter Selatan Bandara Soekarno-Hatta yang longsor sudah sesuai spesifikasi (spek) atau mutu yang telah ditentukan.
"Sesuai dengan spek (spesifikasi), tidak ada yang melenceng, karena sebelumnya telah disetujui tim konsultan," ujar Hubungan Masyarakat Proyek Waskita Karya Daud Harahap, Selasa, 13 Februari 2018.
Selain material, kata Daud, desain terowongan juga sudah sesuai. Pernyataan Daud ini menyikapi sejumlah penilaian pengamat yang menyatakan longsor dinding terowongan terkait dengan kesalahan material dan desain.
Baca: Korban Longsor di Bandara Soetta Dipindahkan ke Ruang Perawatan
Daud juga menyanggah tudingan Waskita mengerjakan proyek tersebut secara terburu-buru. Menurut dia, pengerjaan proyek terowongan satu paket dengan pengerjaan jalur kereta bandara dari Stasiun Sudirman Baru sampai Stasiun Cengkareng dan Bandara Soekarno-Hatta.
"Tidak terburu-buru karena dikerjakan selama dua tahun, dari 2015 hingga 2017," tutur Daud lagi.
Terkait dengan penyebab longsor, Daud mengatakan masih menunggu dari hasil investigasi tim internal Waskita dan tim independen yang terdiri atas kepolisian, KNKT, dan para ahli.
Daud juga memastikan bahwa mata air di dinding terowongan bukan penyebab longsor. "Karena ada pompa air di dekat terowongan," ujar Daud.
Waskita juga membantah lamban dalam penanganan longsor dinding terowongan yang terjadi pada 6 Februari lalu dan menewaskan salah satu pengendara itu. "Kami tidak lamban, tapi kami tidak bisa melakukan pekerjaan karena adanya proses penyelidikan yang masih berjalan."
Karena, kata Daud, sejak satu pekan terakhir ini seluruh material, alat berat dan tenaga untuk perbaikan terowongan yang longsor tersebut telah disiapkan.