TEMPO.CO, Jakarta – Tanah longsor terjadi di bantaran Sungai Ciliwung Kelurahan Kebon Manggis Kecamatan Matraman, Jakarta Timur --lebih itu lebih dikenal dengan sebutan Berlan pada Rabu malam, 14 Februari 2018. Tidak ada korban dalam musibah ini sebab penduduk sudah memperkirakan kejadian ini dan mengambuil langkah antisipasi.
Sebelum warga Berlan sudah menemukan retakan tanah sepanjang 100 meter di tempat itu. Dua pohon setinggi 10 meter yang berada di bibir Kali Ciliwung miring dan nyaris rebah. "Bu RT 12 kasih kopi sama rokok di dekat dua pohon itu,” kata Suparsa, 45 tahun, warga setempat.
Rumah Suparsa hanya berjarak 50 meter dari lokasi longsor. Setelah ada sesajen kopi dan rokok tadi, beberapa penduduk memfoto pohon yang miring itu menggunakan kamera telepon gengam. Saat itulah muncul bulatan merah besar yang dipercaya sebagai orbs atau penampakan makhluk gaib.
Tidak berapa lama setelah sajen diletakan, longsor pun terjadi. Material tanah mulai ambrol sekitar pukul 19.00. Disusul dengan longsor kedua pada pukul 21.00. Dua pohon di bibir kali ikut tumbang. Pergerakan tanah ternyata belum berhenti. Sekitar dua jam kemudian terdengar suara keras “krak” disusul ambruknya tanah beserta sisa tembok pembatas. Penduduk yang berada di sekitar tempat itu berhamburan menyelamatkan diri.
Banyak penduduk yang percaya longsor ini bukan disebabkan gejala alam melainkan oleh kekuatan gaib. "Tergantung kepercayaan masing-masing saja," ujar Suparsa.