TEMPO.CO, Jakarta - Semua proyek jalan layang (elevated) PUPR akan dihentikan sementara setelah insiden pier head tiang Tol Becakayu ambruk, dinihari tadi. Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Arie Setiadi Moerwanto mengatakan semua proyek jalan layang PUPR disetop sementara agar evaluasi keselamatan kerja bisa segera dilakukan.
"Tadi pagi kami sudah diskusi dengan Pak Menteri. Perintah pertama adalah moratorium semua pekerjaan pekerjaan yang elevated akan kita hentikan semuanya," ujar Arie saat ditemui di lokasi, Selasa, 20 Februari 2018.
Ia menjelaskan, moratorium itu akan dilakukan sampai masing-masing kontraktor pelaksana dan pemilik pekerjaan mengajukan lagi metode kerja dan pengawasan prosedur mereka dilakukan dengan betul. Rencananya, siang ini Direktur Utama para kontraktor akan dipanggil oleh PUPR.
Baca: PUPR: Ini Penyebab Timber Bracket Tiang Tol Becakayu Ambruk
Sebelumnya, material pier head tiang Tol Becakayu (Bekasi-Cawang-Kampung Melayu) di Jalan D.I. Panjaitan, Kebon Nanas, ambruk pada Selasa, 20 Februari 2018. Peristiwa itu terjadi saat pekerja mengecor bagian dalam pier head tiang. Material yang ambruk tersebut merupakan timber bracket beserta beton coran.
Berdasarkan pantauan Tempo, lokasi kecelakaan, yang tepat berada di depan kampus IBN, telah dipasang police line. Polisi berjaga-jaga di sekitar tiang Tol Becakayu yang ambruk itu untuk mengatur kelancaran arus lalu lintas.
Dirjen Bina Marga PUPR ini menjelaskan, salah satu proyek jembatan layang yang akan dihentikan pengerjaannya adalah jembatan Hooltekamp di Jayapura. "Kami akan evaluasi dan memberikan langkah-langkah perbaikan supaya kejadian tidak terjadi lagi," ujarnya.