TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengambil hikmah atas kejadian dirinya yang dicegat Paspamres di Stadion GBK pada ajang Piala Presiden. Anies mengambil hikmah dari insiden itu sebagai pelajaran untuk mempersiapkan protokoler di perhelatan akbar Asian Games 2018, Agustus mendatang.
"Saya mungkin tidak mau masuk terlalu detail pada peristiwanya. Toh Ketua SC Piala Presiden sudah memberikan penjelasan yang detail tentang apa yang sudah terjadi," kata Anies Baswedan di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa 20 Februari 2018.
Senin lalu, Ketua Steering Commitee Piala Presiden 2018 Maruarar Sirait telah minta maaf atas kejadian itu. Maruarar juga minta Paspampres tidak disalahkan dalam kasus pencegatan Gubernur DKI Anies Baswedan di GBK. Maruarar mengatakan tanggung jawab atas kesalahan itu 100 persen ada pada dirinya.
Baca: Suka Memotret Wartawan, Ini Hasil Foto Anies Baswedan
Menurut Maruarar insiden di Piala Presiden itu terjadi karena dia tak paham masalah protokoler. "Jangan salahkan orang lain apalagi Paspampres karena Paspampres dapat nama-nama dari saya siapa yang bisa turun," kata dia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Senin, 19 Februari 2018.
Anies Baswedan mengatakan dirinya tengah fokus pada pengembangan olahraga, khususnya menghadapi Asian Games 2018. "Kita ambil hikmahnya, pelajarannya, karena sebentar lagi kita akan punya event besar yaitu Asian Games," ujarnya.
Dalam event sebesar Asian Games, kata Anies, sebagai tuan rumah Jakarta akan kedatangan banyak sekali pejabat dari berbagai negara. "Artinya kita harus betul-betul mempersiapkan protokoler dengan baik sehingga penghormatan kita kepada kepala-kepala negara, pimpinan-pimpinan pemerintahan yang nanti akan datang itu matang," kata Anies.
Baca: Soal Reklamasi, Anies Baswedan: Saya Tidak Menyalak, tapi Bernyali
Anies Baswedan berharap dari hikmah dari kejadian pencegatan Paspampres di GBK tersebut, penyelenggaraan Asian Games 2018 tertata dengan baik.