TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan Nippon Sharyo akan mengirim dua rangkaian pertama kereta mass rapid transit atau MRT ke Indonesia. PT Mass Rapid Transit Jakarta (MRT) Jakarta memesan 16 rangkaian kereta, dimana satu rangkaian berisi enam gerbong, kepada perusahaan Jepang tersebut.
Selama proses pembuatannya, desain lokomotif kereta sempat berubah sekali. Pada Januari 2017, Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Sumarsono—ketika itu menjabat pelaksana tugas gubernur DKI Jakarta—meminta desain lokomotif kereta MRT diubah menjadi lebih aerodinamis. Menurut dia, desain awal lokomotif mirip jangkrik.
Baca juga:
Melihat Kereta MRT Jakarta Diproduksi: Tak Lagi Mirip Jangkrik
Kereta Pertama MRT Jakarta Akan Tiba dari Jepang pada Akhir Maret
Pemerintah DKI Jakarta pun mengirim perwakilannya untuk membahas perubahan desain lokomotif. Kini lokomotif dan gerbong MRT didominasi oleh warna biru. Sebelumnya, badan dan interior kereta berwarna hijau.
Berikut ini beberapa spesifikasi kereta yang akan tiba pada akhir Maret 2018:
Produsen: Nippon Sharyo, Jepang
Dimensi: 20 x 2,9 x 3,9 meter
Dominasi warna: biru dan abu-abu metalik
Massa satu gerbong: 31-35 ton (dalam keadaan kosong)
Bahan badan kereta: baja anti-karat
Bahan jendela: safety glass yang mampu menyerap panas
Kecepatan maksimum: 100 kilometer per jam
Kecepatan saat operasional: 35 kilometer per jam
Jumlah gerbong per rangkaian: 6 gerbong
Kapasitas angkut maksimum per gerbong: 332 orang
Kapasitas angkut maksimum per rangkaian: 1.950 orang
Jadwal kedatangan: tiap 5 menit pada jam sibuk, tiap 10 menit di luar jam sibuk
Sistem operasi: sistem operasi otomatis level dua
Sistem persinyalan MRT: Communication-based Train Control (CBTC) yang dikendalikan dari ruang kontrol pusat
SUMBER: PT MRT JAKARTA