TEMPO.CO, Jakarta -Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan sedang meningkatkan kualitas penyidik dari pegawai negeri sipil untuk mengawasi tempat hiburan malam di Jakarta. Salah satu peningkatan adalah dengan menggandeng Kejaksaan dan Kepolisian untuk memberikan pelatihan.
"Baru minggu lalu ada pelatihan untuk PPNS. Jadi penyidik yang pegawai negeri sipil dan kita minta pelatihan dari kejaksaan, dari kepolisian untuk mendidik penyidik-penyidik kita agar memiliki keterampilan, kompetensi yang lebih baik," kata Anies Baswedan di Gedung PKK Melati Jaya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu, 21 Februari 2018.
Baca : Anies Baswedan Tanggapi Budi Waseso Soal 36 Diskotek Jual Narkoba
Hal tersebut menanggapi Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal Budi Waseso mendapatkan 36 tempat hiburan malam yang menjadi tempat transaksi narkoba di DKI Jakarta. Temuan itu terungkap lewat pemeriksaan acak BNN terhadap 81 tempat hiburan malam di DKI Jakarta.
Kendati sudah mengantongi data-data itu, Budi enggan membaginya dengan pihak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kalau jajaran Gubernur Anies Baswedan itu tidak serius dalam menangani kasus narkoba itu.
"Kalau nantinya enggak akan ditutup, saya nggak bakal kasih tahu," kata Budi Waseso.
Namun Anies menjanjikan siap mengeksekusi apapun yang terbukti melanggar Peraturan Daerah dan Peraturan Gubenur, termasuk mengenai tempat hiburan malam. "Kita komit tinggi, bahkan kita siap mengeksekusi apapun yang terbukti sebagai pelanggaran, eksekusi apa? Eksekusi sanksi," tutur Anies Baswedan lagi.
Di bagian lain Anies Baswedan juga berjanji akan menemui Budi Waseso, meski tidak bisa hari ini. "Saya akan minta waktu dengan Pak Buwas (Budi Waseso) untuk bertemu," ujar Anies. "Jadi saya akan rakor di sana sampai hari Kamis malam terus baru saya kembali ke Jakarta."
Baca: Apa Kabar Stadion Persija? Anies Baswedan Belum Beri Kabar Baik