TEMPO.CO, Jakarta - Korban kecelakaan kerja Proyek Tol Becakayu (Bekasi-Cawang-Kampung Melayu) yang dirawat di RS Universitas Kristen Indonesia, berangsur pulih. "Kondisi semua stabil dan menunggu recovery saja," ujar Praharmaniati, dokter yang menangani para korban, di RS UKI, Rabu, 21 Februari 2018.
Dari enam orang korban yang dilarikan ke RS UKI, ada dua korban yang mengalami luka cukup parah, yakni Supri dan Joni Arisman. Supri, yang mengalami patah lengan, sejak sore kemarin telah dioperasi untuk pemasangan pen. Sedangkan Joni yang juga mengalami patah lengan, kini telah ditangani dengan memasang gips.
Praharmaniati menuturkan kondisi empat pasien lainnya kini telah membaik dan terus diobservasi. "Nanti satu sampai dua hari kita lihat, kalau tidak ada masalah, kita rencanakan untuk rawat jalan," ujarnya. "Dalam minggu ini sudah bisa pulang."
Baca: Tol Becakayu Ambruk, PUPR Akan Moratorium Semua Proyek Elevated
Sebelumnya, kecelakaan kerja terjadi pada Selasa dinihari, 20 Februari 2018. Saat itu, cetakan kepala kolom pada proyek Tol Becakayu di Jalan DI Panjaitan, Kebon Nanas, Jakarta Timur, ambrol. Akibatnya, tujuh orang pekerja menjadi korban.
Saat ini, enam pekerja telah dirawat di Rumah Sakit Universitas Kristen Indonesia, sementara seorang lagi dirawat di Rumah Sakit Polri Kramat Jati. Keenam korban yang ada di RS UKI Cawang tersebut yaitu Supri (46), Kirpan (36), Sarmin (45), Rusman (35), Joni Arisman (40), dan Agus (17). Sementara itu, korban yang saat ini berada di RS Polri Kramat Jati adalah Waldi (41).
Pada awalnya, kata Praharmaniati, korban konstruksi Tol Becakayu ambruk yang masuk ke RS UKI ada tujuh orang. Namun, lantaran kondisinya lebih parah dan fasilitas di rumah sakit itu kurang memadai, Waldi akhirnya dirujuk ke RS Polri.