TEMPO.CO, Depok - Warga Depok digegerkan dengan penemuan mayat Peter Lontoh, 59 tahun, dalam kondisi yang telah membusuk dan tinggal tulang, Rabu. Kepala Kepolisian Sektor Cimanggis Komisaris Sunarto mengatakan, Peter diperkirakan tewas sejak dua pekan lalu.
“Dia tinggal sendiri dalam keadaan sakit stroke, yang dideritanya sudah cukup lama,” kata Sunarto, Rabu, 21 Februari 2018. Meski sambil menutup hidung untuk menghindari aroma tak sedap, warga berdatang ke sekitar rumah Petter di Kampung Tipar, RT 04 RW10, Kelurahan Mekarsari, Cimanggis, Depok.
Menurut Sunarto, polisi tidak melakukan otopsi terhadap jenazah Peter. “Pihak keluarga sudah menyatakan kejadian ini sebagai musibah dan tidak menuntut kepada siapa pun, dan pihak keluarga akan segera mengurus untuk pemakamannya,” ujar Sunarto.
Tetangga korban, Nova ( 23) mengatakan, awalnya tidak ada yang mengetahui kakau Peter tewas membusuk. “Opa Petter memang tinggal sendiri tanpa sanak saudara,” kata Nova. Menurut Nova, dirinya sudah curiga sejak dua pekan lalu, karena di rumah Peter tidak ada aktifitas.
“Sudah tiga minggu kebelakang Opa nggak kelihatan, biasanya Opa suka keluar beli makan atau beli rokok,” ucap Nova. Selang beberapa hari, Nova mengaku mencium bau bangkai. “Tapi saya mikir hanya bangkai tikus,” kata Nova.
Semakin lama bau semakin menyengat, hingga akhirnya ia melaporkan kejadian tersebut kepada ketua RT. “Setelah didobrak pintunya, Opa ditemukan di atas kasus, sudah tidak berbentuk, sudah tinggal tulang,” ujar Nova.
Anak Peter, Eli Rosye (32), mengatakan ayahnya tinggal sendiri di rumah sejak bercerai dengan istrinya. “Kita sempat pulangin dia ke Ambon, karena kasihan disini sendiri. Tapi, tiba-tiba dia pulang sendiri ke sini,” kata Eli.
Eli mengatakan, tidak ada alat komunikasi yang menghubungkan dirinya dengan sang ayah. “Terakhir dua minggu lalu saya ke sini. Pintu saya ketok, tapi nggak ada jawaban, saya pikir dia lagi pergi,” kata Eli. Jenazah Peter yang tewas membusuk akan dimakamkan di Jakarta Pusat, dekat rumah mantan istrinya.