TEMPO.CO, Jakarta - Polisi memutuskan tetap menahan Dhawiya Zaida dan kekasihnya, Muhammad. Selama proses penyidikan berjalan, pasangan itu tidak akan dikirim ke pusat rehabilitasi ketergantungan obat karena dikhawatirkan mengulangi perbuatannya, melarikan diri, atau menghilangkan barang bukti.
“Penahanan sudah sesuai KUHAP (Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana), alasan obyektif dan subyektifnya kuat," kata Direktur Narkoba Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Suwondo Nainggolan, Rabu, 21 Februari 2018.
Penyidik memberi keputusan berbeda untuk tiga tersangka lain, yaitu Syehan, Ali Zaenal Abidin, dan Chauri Gita. Dua nama pertama adalah kakak Dhawiya, putra dari ratu dangdut Elvy Sukaesih. Sedangkan nama terakhir adalah istri Syehan.
Dhawiya Cs ditangkap di kediaman Elvy di Cawang, Jakarta Timur, pada 16 Februari 2018, pukul 00.30 WIB. Dari tangan Muhammad, polisi menyita satu klip kecil berisi sabu 0,38 gram bruto yang disimpan dalam ban pinggang celana yang dimodifikasi, satu sedotan, dan satu telepon seluler.
Ada pula dua timbangan digital, satu alat isap sabu, dua ponsel, dan satu iPad dari kamar kakak Dhawiya, Syehan dan Gita.
Dari Dhawiya, polisi mendapatkan barang bukti dompet berisi sabu seberat 0,45 gram, satu klip sabu 0,49 gram yang sedang dipakai bersama, dua alat isap sabu, sembilan buah cangklong kaca, empat selang plastik, dua ponsel, satu plastik sedotan, satu gulung aluminium foil, satu alat isap bekas pakai, tiga kantong plastik klip kosong, satu timbangan digital, satu buku tabungan, serta satu peralatan sabu dan selang plastik.
Kecuali Dhawiya dan kekasihnya, polisi merekomendasikan ketiga tersangka lainnya direhabilitasi. Bahkan Gita tidak digelandang ke kantor polisi saat polisi menggerebek kediaman Elvy. "Masing-masing orang ada treatment-nya sendiri. Apalagi dia sedang hamil dan ada anak batita. Jadi kemarin tidak kami bawa," ujar Suwondo.
Gita dan tersangka lain mengkonsumsi narkoba sejak setahun lalu. Karena Gita sedang hamil, polisi mengajukan dia direhabilitasi. "Saat kami cek, Gita positif sabu."
Sedangkan kakak Dhawiya Zaida, Syehan, dikirim ke pusat rehabilitasi karena mempunyai riwayat penyakit tuberkulosis. Begitu juga dengan Ali, yang diajukan rehabilitasi karena saat penggerebekan dia baru datang ke lokasi. "Dia (Ali) juga positif menggunakan narkoba," kata Suwondo.