TEMPO.CO, Jakarta - Sejak ditunjuk sebagai lokasi tanding Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno dan Menteri Susi Pudjiastuti, Danau Sunter terus berbenah diri. Meski penataan danau menjelang Festival Danau Sunter pada 25 Februari itu belum selesai, kawasan itu mulai menarik pengunjung.
Sejumlah warga sekitar terlihat menghabiskan sore harinya di pinggir Danau Sunter, Jakarta Utara Rabu 21 Februari 2018. Di antara mereka ada yang memancing, piknik bersama keluarga atau mencari keringat dengan joging. Kini pengunjung Danau Sunter dimanjakan fasilitas pedestrian yang baru dibangun. Lebarnya bervariasi, dari empat hingga tujuh meter.
“Banyak perubahannya setelah ditata, dulu kalau malam di sini (area pedestrian) warung remang-remang,” kata salah seorang pengunjung, Nurul Aini berusia 21 tahun. Ia merupakan warga Sunter sejak lahir.
Baca: Festival Danau Sunter Tinggal 3 Hari Lagi, Pedestrian Dikebut
Sebelum Danau Sunter didandani, Nurul menyebut banyak tenda dan warung berbahan seng yang berjejer di pinggir danau. Ia bercerita, jika ada laki-laki yang datang ke tenda tersebut maka akan dihampiri wanita-wanita berbaju minim. Mereka menawarkan jasa prostitusi.
Seorang atlet ski berlatih di Danau Sunter, Jakarta Utara, Rabu 21 Februari 2018. TEMPO/Alfan Hilmi.
Kemarin, Nurul datang ke Danau Sunter bersama suami dan keponakannya. Mereka menjadikan Danau Sunter sebagai wisata gratis yang tidak menguras isi dompet. Di sini mereka mendapatkan udara sejuk Danau Sunter dan pemandangan danau yang asri. “Daripada ke Ancol mahal,” katanya.
Tidak hanya karena pedestriannya yang lebar, Nurul juga senang dengan areal Danau Sunter yang kini minim sampah.
Pengunjung lain yakni Haruna Nito senang dengan pemandangan Danau Sunter yang baru. Ketika ditemui Tempo, pria 35 tahun tersebut mengenakan kaos, celana pendek dan sepatu lari.
Baca: Sandiaga Uno: Danau Sunter Jomplang Dibanding Danau Jenewa
Ia datang ke Danau Sunter untuk joging. Sebelum Danau Sunter ditata ia biasa berolahraga di GOR Sunter, tidak jauh dari areal danau. Dahulu, jangankan pergi joging, melewati pinggir danau saja Haruna takut.
“Kalau dulu danau nggak kelihatan dari jalan. Tertutup kafe dangdut lah segala macam. Dulu saya ga berani lewat sini (pedestrian) banyak yang godain,” kata dia.
Haruna tidak berharap disediakan aneka fasilitas di Danau Sunter. Ia hanya butuh ruangan terbuka, pepohonan yang dirawat, dan trotoar yang lebar. Selain itu, bangku-bangku taman juga penting baginya karena sebagian pengunjung terpaksa duduk di trotoar.
Petugas memasang beberapa tong sampah di plaza Danau Sunter, Jakarta Utara, Rabu 21 Februari 2018. TEMPO/Alfan Hilmi.
Masih ada sekitar 30 meter pedestrian yang belum di bangun di Danau Sunter. Sore itu, puluhan petugas suku dinas bina marga, dan kebersihan terlihat sibuk bekerja di sisi selatan danau.
Mereka kejar target sebelum perayaan Festival Danau Sunter 2018, Ahad 25 Desember 2018 mendatang. Festival tersebut mencuri perhatian masyarakat karena bakal dihadiri Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Mereka berdua dikabarkan akan bertanding di danau tersebut. Sandiaga Uno akan menyeberangi Danau Sunter dengan berenang, sementara Menteri Susi Pudjiastuti akan melakukan paddleboarding atau kerap disebut paddling.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, bermain paddling di teluk sabang melihat dari dekat kapal Silver Sea 2. Kapal hasil tangkapan TNI AL dan Satgas 115 di Perairan Sabang. instagram.com
Kepala Suku Dinas Bina Marga Jakarta Utara Yunaldi mengklaim pengerjaan pedestrian menjelang Festival Danau Sunter hampir 90 persen selesai. "Malam ini pedestrian bisa selesai sampai 100 persen," kata Yunaldi.