TEMPO.CO, Jakarta – Kepolisian Daerah Metro Jaya akan melanjutkan pemeriksaan terhadap Novel Baswedan soal dugaan keterlibatan jenderal dalam kasus yang menimpa penyidik KPK itu. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Juwono mengatakan penyidik masih akan meminta keterangan kepada Novel Baswedan meski sebelumnya telah memeriksa dia di Singapura.
"Dari Singapura ada yang belum dijawab," ujar Argo di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 23 Februari 2018.
Terkait dengan keterlibatan jenderal polisi sebagai dalang kasus Novel Baswedan, kata Argo, dia tidak ingin berasumsi. Hal ini akan langsung ditanyakan saat melakukan pemeriksaan lanjutan kepada Novel. "Kami jelaskan fakta hukum, harus ada bukti-bukti. Nuduh enggak boleh, itu fitnah," ujarnya.
Baca: Polisi Serahkan TGPF Kasus Novel Baswedan kepada Presiden Jokowi
Argo enggan membeberkan ihwal jadwal dan lokasi pemeriksaan Novel Baswedan yang telah kembali ke Jakarta pada Kamis, 22 Februari 2018. "Itu teknis nanti," katanya.
Dia menyebutkan bahwa hotline yang dibuat untuk pengaduan kasus Novel Baswedan telah menerima 900 telepon. Bahkan SMS yang masuk telah berjumlah 500 pesan. "Ada yang sampaikan dari sketsa wajah ke wilayah, ada yang sampaikan informasi. Kami crosscheck lagi alamat tidak sama," ucapnya.
Langkah yang dilakukan oleh polisi, kata Argo, adalah dengan menyebar foto sketsa wajah terduga pelaku. "Kami tetap buka informasi kalau masyarakat bisa memberikan info kami akan tampung," tuturnya.
Baca: Libatkan KPK, Penyelidikan Kasus Novel Baswedan Mulai dari Nol?
Pada 11 April 2017, penyidik KPK Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang yang mengakibatkan matanya hampir mengalami kebutaan. Selama sepuluh bulan setelah teror kepada Novel, polisi belum bisa mengungkap pelaku penyiraman.