TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Organisasi Disabilitas Kreatif Indonesia Mia Abubakar menyampaikan keluhan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Dia mengatakan sepeda motor khusus yang digunakannya susah mendapat tempat parkir di sejumlah lokasi di Jakarta.
"Misalnya di mal, pernah di Stasiun Gambir pakai motor ini juga enggak boleh masuk," ujarnya saat mendatangi Anies di Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Minggu, 25 Februari 2018.
Sepeda motor yang ditumpangi Mia adalah motor modifikasi, yakni sepeda motor standar yang ditambah semacam gerobak di sebelah kirinya, yang biasa digunakan untuk membawa kursi roda.
Mia menuturkan kendaraannya itu ditolak di sejumlah lokasi parkir lantaran ukurannya dianggap kebesaran untuk ukuran sepeda motor, tapi juga tak bisa dikategorikan sebagai mobil. "Untuk motor enggak muat, di parkiran mobil enggak boleh masuk," ucapnya
Padahal, kata Mia, dia selalu bepergian menggunakan kendaraan itu. Selama ini, dia pun mengaku tidak pernah dianggap melanggar lalu lintas oleh kepolisian lantaran sudah mengantongi SIM C. "Jadi kendalanya parkiran saja," tuturnya.
Selain dirinya, menurut Mia, banyak anggota organisasinya yang juga menggunakan sepeda motor modifikasi itu. "Kami berjumlah sekitar 200 orang, yang terdiri atas tunarungu, tunanetra, dan tunadaksa," katanya.
Menanggapi keluhan itu, Anies berujar telah menerima aspirasi mereka. Selanjutnya, dia akan menjadwalkan pertemuan dengan kelompok penyandang disabilitas untuk membicarakan langkah memfasilitasi mereka.
"Jakarta milik semua, baik yang berkebutuhan khusus maupun tidak berkebutuhan khusus," ujarnya. Selain soal parkir, Anies Baswedan menuturkan akan membicarakan mengenai kebutuhan lain, seperti fasilitas tambahan untuk tunanetra.