TEMPO.CO, Jakarta - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan menyatakan senang setelah dikunjungi sepupunya yang juga Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Hari ini, MInggu, 25 Februari 2018, menjadi kali pertama Anies Baswedan menyambangi Novel Baswedan setelah pulang berobat dari Singapura pada Kamis lalu.
"Tentunya dengan semua keluarga kangen, ya. Jadi senang bertemu dengan keluarga," kata Novel di kediamannya, Jalan Deposito, Kelapa Gading Jakarta Selatan.
Selama menjalani pengobatan, menurut Novel, memang doa dari keluarga pula yang terus menjadi pendukung dan penguat bagi dirinya.
Polisi belum berhasil menangkap pelaku penyiraman air keras ke wajah Novel sehingga mata kirinya buta. Penyiraman air keras terjadi pada 11 April 2017 oleh dua orang berboncengan sepeda motor. Penyerangan terjadi ketika dia pulang dari salat subuh di Masjid Al-Ikhsan dekat rumahnya, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Kamis lalu, 22 Februari 2018, Novel pulang ke rumahnya setelah berobat di Singapura.
Lihat: Polisi Tak Setuju TGPF Kasus Novel Baswedan
Anies didampingi istrinya didampingi Fery Farhati Ganis berangkat ke rumah Novel di Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Utara, selepas menyaksikan pertandingan olah raga air antara Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandaga Uno di Danau Sunter.
Anies yang datang sekitar pukul 10.00 WIB dan berbincang dengan Novel hingga sekitar dua jam. Menurut informasi, setelah kunjungan Anies, Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzhar juga akan menjenguk Novel.
Senada dengan Novel, Anies Baswedan juga menyampaikan rasa syukurnya bahwa sepupunya itu bisa berkumpul kembali dengan keluarga. Meskipun, sebenarnya, selama ini sanak keluarga kerap bolak-balik ke Indonesia-Singapura untuk menengok Novel Baswedan.
"Tapi tetap saja tidak (bertemu) di rumah, sekarang alhamdulillah sudah beberapa hari ini di rumah," tutur Anies Baswedan. "Anak-anaknya ingin tidur bareng sama Bapaknya."
Dia pun menuturkan tak ada perbincangan kasus penyiraman air keras dengan Novel Baswedan. Baik Novel maupun Anies juga mengaku tidak menyinggung-nyinggung soal pembentukan tim gabungan pencari fakta kasus Novel Baswedan.
"Kami enggak ngobrol kasus, perkara. Jangan dibayangkan kalau kami ngobrol, ini gimana ya, TGPF gimana ya?" ujar Anies Baswedan seusai mengunjungi Novel Baswedan.
Kendati demikian, Anies Baswedan berharap, sebagaimana kasus lainnya, kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan itu bisa dituntaskan dengan baik dan cepat.