TEMPO.CO, Jakarta - Protes atas penutupan Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang, Jakarta Pusat, hingga laporan dugaan pidana dalam kebijakan itu membuat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melunak. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan ada kemungkinan Jalan Jatibaru Raya dibuka kembali untuk umum pada bulan ini.
Dia bahkan menyebut kemungkinan membuka kembali jalan di depan Stasiun Tanah Abang tersebut cukup besar. "Hampir pasti dibuka," katanya di Balai Kota DKI Jakarta pada Jumat, 2 Maret 2018.
Sebelumnya, Sandiaga Uno menyebut bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal mengeluarkan konsep penataan jangka menengah (midterm) kawasan Tanah Abang pada Maret 2018 ini. Di dalam konsep itu ada pembukaan Jalan Jatibaru Raya.
Baca: Ini Kata Anies Baswedan Dilaporkan Relawan Ahok Soal Tanah Abang
Meski begitu, dia tak merinci kapan tepatnya kebijakan jangka menengah itu bakal diluncurkan, termasuk pembukaan Jalan Jatibaru Raya. Menurut Sandiaga Uno, rancangan kebijakan itu masih menunggu arahan final dari Gubernur Anies Baswedan.
"(Tanggal keluar kebijakan midterm Tanah Abang) tunggu (keputusan) Pak Gubernur finalnya," ucap Sandiaga Uno.
Mengenai pedagang kaki lima (PKL) yang kini mangkal di Jalan Jatibaru Raya, dia menuturkan, mereka akan dipindahkan jika jalan dibuka. "(Direlokasi) ke atas."
Akhir Desember 2017, Sandiaga Uno pernah mengutarakan rencana membangun skybridge di kawasan Tanah Abang sebagai penghubung antarmoda transportasi. Maka ada opsi para PKL berdagang di skybridge tersebut.
Sandiaga Uno juga menyampaikan kala itu, tak mungkin para PKL di Jalan Jatibaru Raya direlokasi ke Blok G Pasar Tanah Abang seperti yang disarankan sejumlah pihak. Hal itu lantaran PD Sarana Jaya sedang membangun Blok G karena kondisinya sudah tak layak.