TEMPO.CO, Jakarta – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghadiri acara Temu Kangen Aktivis Pergerakan Mahasiswa era 80-90 di Galeri Cipta 2 Taman Ismail Marzuki (TIM). Dalam kesempatan itu, dia banyak bernostalgia.
Salah satu yang Anies Baswedan ingat adalah saat demonstrasi pada Mei 1998. Mahasiswa dari berbagai universitas mendatangi gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Majelis Perwajilan Rakyat (MPR) menuntut Presiden Soeharto mundur dari jabatannya. Hingga pada 21 Mei 1998, Soeharto menyatakan mundur dari jabatannya.
Saat itu, Anies Baswedan tengah menempuh pendidikan pasca sarjana di Washington, Amerika Serikat. Melihat pergerakan kawan di Indonesia, dia tak ingin ketinggalan. Bersama rekan-rekannya yang juga mahasiswa Indonesia, dia membikin demontrasi di depan kantor Kedutaan Besar RI.
Namun ada hal yang lucu. Anies telat demonstrasi. "Waktu itu kami protes untuk menurunkan Presiden Soeharto tanpa tahu dia sudah turun," ujarnya di TIM, Jakarta, Jumat, 2 Maret 2018. Anies Baswedan dan kawannya lupa ada perbedaan waktu antara Indonesia dan Amerika.
Anies Baswedan menuturkan, dia tak sadar telat berdemo sampai staf KBRI menberitahu mereka bahwa Soeharti telah lengser. Mendengar itu, Anies Baswedan masuk ke kantor KBRI dan melakukan aksi. "Saya menurunkan foto Presiden Soeharto," kata dia.
Baca Juga:
Acara Temu Kangen Aktivis itu dihadiri Anies Baswedan bersama Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono, Ketua DPP Gerinda Desmand J. Mahesa, dan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah. Hadir pula aktivis Syahganda Nainggolan dan Hariman Siregar.