TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman DKI Jakarta Agustino Darmawan mengatakan pembangunan ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) tak akan dibangun lagi setelah tahun ini. Dia beralasan kini semakin sulit mencari lahan untuk pembangunan RPTRA tersebut.
"Iya mau disetop. Sekarang nyari tanah susah," kata Agustino di Balai Kota DKI Jakarta, Senin, 5 Maret 2018.
Baca: Djarot Tetap Akan Resmikan 20 RPTRA Belum Jadi di Jakarta Barat
Agustino mengatakan Pemprov DKI Jakarta sudah makin kesulitan mencari lahan untuk pembangunan 47 titik RPTRA yang direncanakan pada tahun ini. Padahal, Pemprov juga masih memerlukan lahan untuk pembangunan ruang terbuka hijau yang rasionya harus mencapai 30 persen.
"Sementara yang kehutanan baru berapa persen dia dari harusnya 30 persen. Sekarang kita laksanakan RPTRA atau RTH? Kalau saya milih-nya RTH," kata Agustino.
Selain itu, Agustino beralasan sudah cukup banyak RPTRA yang dibangun. Dia menyebut, hingga saat ini sudah ada sekitar 270 RPTRA yang dibangun dengan menggunakan dana anggaran pendapatan dan belanja daerah.
"Udah banyak RPTRA, enggak harus satu kelurahan satu. Kan bisa numpang sana-sini," ujar Agustino saat ditanya ihwal kebutuhan masyarakat akan ruang publik ramah anak tersebut.
Agustino tak merinci berapa RPTRA yang dibangun dengan dana corporate social responsibility (CSR). Menurut Agustino, ke depannya masih memungkinkan bagi swasta untuk membangun RPTRA.