TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Bowo Irianto mengatakan pihaknya siap melaksanakan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) sepenuhnya tahun ini. "Kalau siapnya sudah, dari tahun kemarin sudah 100 persen," ujar Bowo saat dihubungi Tempo di Jakarta, Selasa, 6 Maret 2018.
Bowo mengatakan sekolah menengah kejuruan (SMK) sendiri telah melaksanakan beberapa persiapan. Seperti geladi bersih dan try out. "Kemudian untuk yang paket juga sudah dilakukan simulasi," katanya.
Baca Juga:
Bowo berujar, pada tahun ini, Dinas Pendidikan DKI Jakarta akan berfokus pada UNBK jalur kesetaraan, seperti Paket B dan Paket C. Menurut dia, saat ini proses pendataan sudah hampir selesai dilakukan. "Minggu depan mudah-mudahan sudah fix, juga sosialisasi ke sekolah tempat mereka UNBK juga tak ada persoalan."
Baca : UNBK SMP di Surabaya Terganggu, Server Kementerian Sempat Error
Di sisi lain, menurut Bowo, hal yang menjadi kendala dalam pelaksanaan UNBK adalah masalah listrik dan jaringan Internet. Namun hal itu sudah diantisipasi dari awal sebelum pelaksanaan UNBK. "Kami selalu bersurat kepada PT PLN dan PT Telkom, serta koordinasi. Prinsipnya itu saja," tuturnya.
Selain masalah listrik dan jaringan Internet, ujar Bowo, tak ada kendala-kendala lain. Dia mengatakan segala persiapan, seperti alat ujian, telah dilakukan. "Itu sudah jalan, tinggal dioptimalkan saja untuk memastikan."
Bowo menuturkan, menurut data sementara, saat ini ada 289 SMP Negeri yang akan melaksanakan UNBK. Untuk SMA ada sekitar 450 sekolah, di antaranya 117 untuk sekolah negeri. "Kalau untuk SMK, negerinya ada 63 sekolah, dengan swastanya total ada 589 sekolah kira-kira," katanya. "Belum ada data persis."
Selain itu, siswa SMA yang akan mengikuti UNBK berjumlah sekitar 54 ribu dan siswa SMK sekitar 64 ribu. Untuk siswa SMP, kata Bowo, dirinya masih belum memiliki data terkait. "Jumlah fix-nya nanti setelah data validasi total," ucapnya.