TEMPO.CO, Jakarta - Pembangunan Flyover Bintaro yang dimulai pada era Gubernur Ahok molor tiga bulan dan baru rampung Maret 2018, lima bulan setelah Gubernur Anies Baswedan menjabat. Semestinya, warga Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, sudah bisa menikmati Flyover Bintaro sejak Desember 2017.
Kepala Bidang Simpang dan Jalan Tak Sebidang Dinas Bina Marga DKI Jakarta Heru Suwondo mengatakan waktu pembangunan jalan sepanjang 400 meter ini mencapai 15 bulan. "Dimulai dari November 2016," kata dia saat ditemui di lokasi uji coba flyover, Jalan Bintaro Permai, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Selasa, 6 Maret 2018.
Sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Heru mengklaim keterlambatan terjadi akibat adanya kendala koordinasi dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero). Sebab, pengerjaan proyek di atas rel kereta harus mengantongi izin prinsip dari perusahaan tersebut. "Tidak bisa seenaknya," kata Heru. Namun Ia tak merinci koordinasi seperti apa yang menjadi kendala dengan PT KAI.
Baca: Flyover Bintaro Hari Ini Diuji Coba
Flyover ini membentang sekitar 400 meter dari Micro Pasar Bintaro hingga Sekolah Dasar Negeri 2 Bintaro. Jalan ini dibangun tepat diatas rel kereta yang biasa dilalui Commuter dari Stasiun Kebayoran menuju Stasiun Pondok Ranji. Saat ini, Dinas Bina Marga Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatakan seluruh pembangunan jalan telah rampung, meski ada sejumlah fasilitas yang harus dibenahi.
Selain sebagai jalur kendaraan bermotor, flyover ini juga difungsikan sebagai jalur pedestrian untuk pejalan kaki. Di sisi flyover dibangun trotoar selebar 1,5 meter dengan ketinggian 30 sentimer dari aspal. Heru mengklaim jalur pedestrian ini aman untuk warga, "kan lebih tinggi dari aspal."
Flyover yang dibangun mulai era Ahok ini dibangun dengan total anggaran sekitar 63 miliar menggunakan Anggaran Pendapatan Daerah (APBD) multiyears 2016-2017. Kontraktor dari proyek ini adalah PT Multi Structure, PT Abadi Prima Inti Karya, dan PT Maratama Cipta Mandiri.
Setelah Flyover Bintaro Permai ini, kata Heru, Dinas Bina Marga DKI Jakarta akan mengebut pembangunan dua jalur tak sebidang lainnya yaitu Underpass Matraman, Jakarta Timur dan Underpass Mampang-Kuningan, Jakarta Selatan. Empat lainnya sudah rampung dibangun yaitu dua di Jakarta Timur, Flyover Pancoran dan Flyover Cipinang Lontar. Serta dua lainnya di Jakarta Selatan yaitu Flyover Bintaro Permai dan Underpass Kartini Lebak Bulus. "Untuk Matraman dan Mampang, 7 April 2018, rampung," kata Heru.