TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno ingin Jakarta menjadi kota wisata halal jempolan dan kompetitif pada 2020. Dia juga menargetkan satu juta wisatawan halal mancanegara dalam lima tahun mendatang.
"Kami ingin 2020 Jakarta bisa mencapai distinction sebagai kota dengan destinasi dan wisata halal yang bisa bersaing. Kami juga targetkan satu juta global halal tourist bisa datang di Jakarta untuk lima tahun ke depan," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu, 7 Maret 2018.
Baca: Wisata Halal di DKI Jakarta, Begini Konsepnya Menurut Sandiaga Uno
Sandiaga beralasan potensi wisata halal cukup besar, baik di dunia, Indonesia, maupun Jakarta. Menurut Sandiaga, pada 2018, ada 117 juta potensi wisatawan muslim global dari seluruh dunia. Angka ini mencapai 11,8 persen dari pasar turisme dunia dengan nilai potensi US$ 238 miliar.
Sandiaga juga menyebut Indonesia menduduki peringkat keempat wisata halal dunia. Indonesia pun membidik 3,8 juta wisatawan muslim pada tahun ini.
Sedangkan Jakarta, kata Sandiaga, memiliki potensi yang tak kalah besarnya. Data yang dihimpun dari Open Data DKI Jakarta tahun 2016, Badan Pusat Statistik tahun 2015, dan sejumlah data lain mencatat ada lebih dari dua juta wisatawan mancanegara datang ke Jakarta.
Sandiaga menyebutkan Jakarta juga memiliki berbagai infrastruktur yang menyokong potensi pengembangan wisata halal. Dia berujar ada lebih dari 40 ribu kamar hotel berbintang, lebih dari 5.000 masjid, setidaknya 200 destinasi wisata dan 170 mal, dan 17 ribu makanan dan minuman bersertifikat halal.
Sandiaga Uno mengatakan Pemprov DKI masih akan mendorong bertambahnya jumlah makanan dan minuman bersertifikat halal melalui kerja sama dengan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI). Selain itu, LPPOM MUI akan menjadi mitra Pemprov dalam melakukan sertifikasi halal. "Kami sudah ada mitra, LPPOM MUI," ujarnya.