TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah komunitas pesepeda menemui Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno pada Rabu, 7 Maret 2018. Mereka merupakan perwakilan dari Bike to Work, Federal Tangerang, Federal Jakarta, MTB Federal Indonesia, dan Rocketers.
Mereka menyampaikan beberapa permintaan terkait dengan fasilitas yang lebih ramah bagi pesepeda.
Permintaan ini menguat menyusul meninggalnya pesepeda, yang juga produser stasiun televisi RTV Raden Sandy Syafiek, lantaran ditabrak pengendara mobil Dodge Journey ketika tengah bersepeda di Jalan Gatot Subroto pada Sabtu, 10 Februari 2018.
Salah satu anggota komunitas pesepeda Rocketers, Lutfi Hernowo, mengatakan komunitas sebelumnya telah mengirim surat kepada Sandiaga. Lutfi mengatakan ada beberapa permintaan dalam surat tersebut.
"Pertama, mengenai komitmen untuk tetap memastikan memegang amanah terhadap Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009, terutama mengenai pengadaan jalur sepeda, trotoar untuk sepeda dan pejalan kaki yang aman," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu.
Kedua, komunitas meminta Pemprov DKI memastikan fasilitas-fasilitas di jalan raya terap ramah untuk pesepeda. Misalnya, kata Lutfi, keberadaan gorong-gorong dan lubang di jalan. Dia meminta penutupan gorong-gorong dan jalan yang aman dari lubang.
Komunitas juga meminta Pemprov memastikan mix-commuting transportasi. "Transportasi di Jakarta mesti bisa ramah juga untuk pengguna sepeda menggunakan sepeda lipat atau campuran antara menggunakan sepeda maupun kendaraan umum," ujarnya.
Lutfi juga meminta Pemprov mengimbau gedung-gedung di Jakarta menyediakan tempat parkir sepeda yang aman. Selain itu, komunitas memerlukan ruang mandi dan berganti baju selepas bersepeda ke kantor.
"Yang utama adalah bagaimana kami bisa beraktivitas setelah bersepeda. Misalnya bisa mandi dan bisa menyimpan sepeda dengan aman dan nyaman," ucapnya.
Sandiaga mengatakan sudah mencatat sejumlah permintaan dan usul tersebut. Dia berujar bahkan telah meminta Kepala Dinas Bina Marga Yusmada Faizal untuk menindaklanjuti dengan menutup gorong-gorong yang masih terbuka.
"Saya minta untuk sementara, kalau masih dipakai konstruksi MRT dan konstruksi utilitas lainnya, ditutup plat saja supaya tidak membahayakan. Atau pastikan gorong-gorongnya tidak sejajar dengan jalan, tapi justru melintang. Itu bisa dimodifikasi, tidak terlalu memakan upaya berlebihan," tutur Sandiaga Uno.