TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Tiga siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 18 Tangerang Selatan dijatuhi skorsing karena melakukan pengeroyokan pada temannya sendiri, yang menolak ikut bertanding futsal. Akibat pengeroyokan itu, siswa SMPN 18 Tangerang Selatan, berinisial MS, 14 tahun, menderita luka lebam di bagian wajahnya dan tidak bisa mengikuti ujian tengah semester (UTS).
Guru Bimbingan Konseling SMPN 18, Ngaisah, mengatakan tiga anak yang melakukan kekerasan terhadap MS, akan dihukum skorsing setelah UTS.
"Ketiganya kami kasih kesempatan untuk menyelesaikan ujian tengah semesternya. Setelah itu, mereka akan menjalankan masa hukuman skorsing yang diberikan sekolah," katanya saat ditemui di SMPN 18, Jalan Benda Raya, Pondok Benda, Pamulang.
Baca: Tolak Main Futsal, Pelajar SMPN Dikeroyok Teman Sampai Bonyok
Menurut Ngaisah,masalah ini berawal dari mereka yang ingin bermain futsal. Ini adalah kegiatan ekstrakurikuler di luar sekolah, yang dilaksanakan di luar jam pelajaran sekolah. "Ada salah paham masalah sewa lapangan, karena ditagih utang sewa lapangan itu. Namun terjadi perselisihan, sehingga terjadilah perkelahian. Kita sudah cari solusi, kami panggil anaknya kemudian kita kasih nasihat," ujarnya.
Ngaisah juga mengatakan para siswa sudah dikumpulkan pada Selasa lalu. Orang tuanya juga sudah dipanggil untuk musyawarah dan mufakat bersama untuk menyelesaikan ini secara kekeluargaan. "Ada surat pernyataan juga dari pihak korban dan pelaku. BAP pun sudah lengkap," ucapnya.
Pihak sekolah telah membawa MS ke Rumah Sakit Umum Daerah Tangerang Selatan untuk menjalani pengobatan dengan biaya dari sekolah. "Pada intinya, dari pendidik anak itu perlu terapi khusus untuk pendidikan karakter karena ini sudah kelas IX," tuturnya.
Pihak sekolah berusaha menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan. Tiga siswa pelaku penganiayaan dan pengeroyokan akan tetap dikenakan sanksi, tapi setelah ujian yang sedang dihadapi saat ini. "Karena kami mengedepankan pendidikannya terlebih dulu," katanya.
Kejadian penganiayaan dan pengeroyokan ini terjadi Senin, 5 Maret 2018, sekitar pukul 09.30. Ketika jam istirahat, para pelaku yang berjumlah tiga orang dari kelas berbeda ini, mendatangi MS dan memaksa dia agar ikut mendaftar bertanding futsal.