TEMPO.CO, Jakarta — Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan Jakarta tiap hari menghasilkan sampah sebanyak 7000 ton. Menurut dia, jumlah tersebut merupakan 4 persen dari total produksi sampah yang dihasilkan secara nasional.
"Jumlah ini memang cukup banyak, tapi kami komitmen untuk kami tata secara pelan-pelan, untuk mengurangi jumlah tersebut," kata Sandiaga Uno dalam diskusi bertajuk "Menjawab Tantangan: Teluk Jakarta Bersih, Siapa Berani?" di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Pusat pada Kamis 8 Maret 2018.
Baca juga: Jurus Sandiaga Uno buat Bersih-bersih Danau Jakarta yang Tercemar
Meskipun demikian, Sandiaga Uno tak merinci sampah apa yang paling banyak dihasilkan oleh warga Jakarta.
Untuk menangani sampah tersebut, menurut Sandiaga Uno, Pemerintah DKI Jakarta akan mengembangkan program public private people partnership (4P) dalam pengelolaan sampah di DKI Jakarta.
Program tersebut rencananya akan fokus pada tiga hal.
"Kita fokus untuk edukasi, kolaborasi dan aksi," kata Sandiaga Uno.
Untuk fokus edukasi, Sandiaga Uno mengatakan bahwa salah satunya bisa dilakukan lewat edukasi pemilahan sampah yang dilakukan sejak dari lingkup keluarga atau rumah tangga.
Sedangkan, untuk kolaborasi pihaknya akan berkolaborasi dengan lembaga dan pemerintah pusat untuk mengurangi jumlah sampah yang tiap hari terus diproduksi.
Simak juga: KLHK: Jakarta Produksi 70 Ribu Ton Sampah per Hari
Sementara itu, untuk aksi, Sandiaga Uno tengah menyusun sejumlah rencana yang mencoba menggerakan pihak-pihak terkait melakukan aksi pembersihan sampah.
“Aksi itu misalnya seperti Festival Danau Sunter kemarin lalu nanti rencananya juga akan ada Festival Pulau Tidung juga," katanya.
Selain itu, Sandiaga Uno juga mengatakan ia gencar memanfaatkan momen Asian Games 2018 untuk menggugah kesadaran masyarakat dalam rangka mengurangi sampah.