TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Anies Baswedan mengajak siswa dari 64 sekolah menengah atas/kejuruan (SMA/SMK) di Jakarta membuat mural di tiang-tiang Jalan Layang Non-Tol (JLNT) Antasari, Jakarta Selatan, Sabtu, 10 Maret 2018. Menurut Anies, kegiatan ini dapat menjadi ruang ekspresi siswa.
"Saya membayangkan ada lukisan yang sering berganti, seperti juga anak-anak SMA yang sering berganti,” ucap Anies. “Ini berbeda bila yang melukis adalah profesional dengan tanda tangan yang sudah dikenal."
Anies mengatakan pengecatan tiang JLNT Antasari ini dapat dilakukan pada tahun-tahun berikutnya jika lukisan yang ada telah memudar. Pengecatan ulang, ujar dia, juga akan membuat siapa pun yang melihat tidak bosan dengan pemandangan tersebut. "Ini adalah ruang ekspresi. Jadi ini harapannya bisa membuat kota kita setahap demi setahap terasa lebih indah, membahagiakan," tutur Anies.
Dia mengatakan, ke depan, pengecatan tidak hanya bisa dilakukan oleh lembaga, semisal siswa-siswa SMA, tapi juga warga sekitar. "Kami akan siapkan tempat-tempatnya. Kami akan berikan kesempatan, sehingga semua warga bisa ikut menyalurkan ekspresi lukisnya," ucapnya.
Pengecatan ini dilakukan terhadap 63 tiang JLNT Antasari. Sejak pagi, siswa-siswa SMA telah berkumpul di sekitar tiang yang menjadi bagian masing-masing untuk dilukis. Acara melukis pun dimulai setelah Anies menggoreskan kuas ke tiang. Ia menuliskan huruf J di salah satu tiang.
Selain itu, Anies Baswedan menyaksikan penandatanganan kerja sama Pemerintah Provinsi DKI dengan PT ICI Paints Indonesia, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), PT Jotun Indonesia, dan PT Bintang Chemical Indonesia. Presiden Direktur PT ICI Paints Indonesia (AkzoNobel Decorative Paints Indonesia) Jun de Dios mengatakan ada 1.100 liter cat Dulux Weathershield yang disumbangkan untuk pengecatan mural di tiang JLNT Antasari itu.