TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui fasilitas publik di Jakarta belum ramah bagi penyandang disabilitas. Anies Baswedan mendampingi sejumlah penyandang disabilitas dari Jakarta Barrier Free Tourism (JBFT) berjalan kaki dari Halte Transjakarta Sarinah menuju Perpustakaan Nasional RI.
Acara ini juga bertepatan dengan ulang tahun ke-6 JBFT. Untuk menempuh perjalanan sejauh 1,2 kilometer itu, perlu waktu lebih 40 menit untuk tiba di lokasi tujuan.
Baca juga: Tahun Depan, Gubernur Anies Rekrut Penyandang Disabilitas
“Benar bahwa kenyataannya selama ini kita belum memberikan fasilitas yang memungkinkan bagi penyandang disabilitas untuk bisa leluasa menjelajahi kota Jakarta," kata Anies Baswedan di Perpustakaan Nasional RI, Jakarta, pada Sabtu 10 Maret 2018.
Anies Baswedan mengakui, sepanjang jalan yang dia lalui itu belumlah memudahkan penyandang disabilitas. Semisal, lebar trotoar, trotoar yang terlalu tinggi, jalur disabilitas yang terganggu oleh pohon-pohon yang tumbuh di trotoar, dan sebagainya.
Dia menyampaikan bakal mengajak komunitas penyandang disabilitas untuk memberikan masukan ihwal kebutuhan-kebutahan mereka terkait fasilitas.
"Saya komitmen kepada mereka bahwa Sudirman Thamrin hasilnya nanti akan ramah penyandang disabilitas. Meskipun sekarang dalam rancangannya sudah disiapkan tapi saya akan undang mereka juga untuk memberikan masukan lebih jauh," kata Anies Baswedan.
Salah satu penyandang disabilitas yang menggunakan kursi roda, Sofi, menyampaikan bahwa sejumlah infrastruktur prasarana transportasi umum belum memadai.
Simak juga: Stasiun Senen Kian Ramah untuk Penyandang Disabilitas
Sofi mencontohkan, dalam perjalanan itu para penyandang disabilitas masih harus dibantu ketika akan berada di Stasiun Palmerah atau Terminal Tanah Abang.
"Di Palmerah naik ke stasiun harus diangkat, ada satu lift yang tidak bisa. Kesimpulannya kami belum bisa mandiri. Penyandang disabilitas inginnya mandiri, bukan untuk dibantu," kata Sofi kepada Anies Baswedan.