TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan desain trotoar Sudirman-Thamrin yang akan diterapkan menuntut sikap kooperatif dari pemilik dan pengelola properti di jalan protokol tersebut dengan proses restorasi jalan dan trotoar.
Pernyataan Anies Baswedan tersebut disampaikan saat acara sosialisasi desain trotoar baru sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin di Balai Kota DKI Jakarta pada Selasa, 6 Maret 2018.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Halim Pagarra mengakui belum ada pembicaraan bersama dengan Pemprov DKI Jakarta terkait rencana desain trotoar Sudirman-Thamrin. Padahal, penataan tersebut ikut merubah skema penggunaan ruas jalan protokol.
"Saat ini mungkin belum (diajak),” kata Halim singkat, saat ditemui di Kantornya, Jumat, 9 Maret 2018.
Sebelumnya, Kombes Halim Pagarra mempersoalkan penutupan Jalan Jatibaru Tanah Abang oleh Pemerintah Provinsi Jakarta. Dia menyebut Gubernur Anies Baswedan melanggar aturan dengan penutupan jalan tersebut.
Pada desain baru penataan jalan dan trotoar Sudirman-Thamrin, memang mengubah beberapa penggunaan jalan hingga trotoar. Ruas paling kiri dan kanan jalan akan digunakan untuk jalur kendaraan roda dua dan bus reguler sekaligus. Penggunaan trotoar juga berubah. Trotoar yang diperlebar, nantinya akan memiliki ruang untuk sejumlah area komersil.
Meski baru dalam tahap desain, kritik sudah mulai muncul. Koordinator Koalisi Pejalan Kaki Alfred Sitorus mengaku komunitasnya tidak pernah dilibatkan dalam penyusunannya.
Sandiaga Uno mengakui belum ada pembicaraan dengan pihak Dirlantas. Alasannya, konsep penataan baru dalam tahap desain. Namun, kata dia, bukan berarti pihak Dirlantas tidak akan diajak berdiskusi.
"Karena memang belum di-finalkan, nanti Dishub (Dinas Perhubungan) segara koordinasi," kata dia.
Ia memastikan Pemprov akan merangkul semua pihak dalam konsep penataan ini. Belajar dari kasus Jalan Jaribaru Raya, kata dia, pihaknya memang harus lebih meningkatkan komunikasi dengan pihak terkait. "Kami tidak bisa lakukan sendiri," ujarnya.
Meski mengklaim masih dalam tahap desain, namun ternyata proses penataan sudah dimulai. Total, Pemprov DKI Jakarta akan merelokasi 541 pohon dari kawasan Sudirman-Thamrin.
Kepala Dinas Kehutanan DKI Djafar Muchlisin mengatakan ratusan pohon tersebut dipindahkan ke Taman Bersih, Manusiawi, dan Berwibawa (BMW) di Tanjung Priok, Jakarta Utara. "Saat ini sudah ada 110 pohon yang direlokasi," kata Djafar di Jakarta, Kamis, 8 Maret 2018.