TEMPO.CO, Jakarta - Polisi belum bisa mengidentifikasi geng motor yang diduga membuat kerusuhan di Kemang, Jakarta Selatan, pada 5 Maret lalu. Dari sepuluh rekaman closed-circuit television (CCTV) yang diperiksa, hanya satu rekaman memiliki gambar cukup baik. Namun gambar yang ditampilkan tetap kurang jelas karena terekam dalam keadaan gelap.
"Kan CCTV-nya beda-beda angle ya,” kata Kepala Kepolisian Resor Jakarta Selatan Komisaris Besar Mardiaz Kusin Dwihananto di Polda Metro Jaya, Senin, 12 Maret 2018. “Tidak ada yang terpusat di satu titik karena memang tidak saling support."
Keterangan yang diperoleh dari saksi mata, kata Mardiaz, juga belum mengarah kepada para pelaku. Sejumlah penduduk setempat yang menjadi saksi menyatakan tidak mengenali pelaku. “Ada saksi (pengunjung) diskotek tapi dalam kondisi mabuk," kata Mardiaz. Alhasil, polisi belum bisa memastikan siapa yang terlibat dalam insiden itu.
Kerusuhan di Kemang terjadi sekitar pukul 01.45. Insiden itu terekam dalam sebuah video amatir yang beredar di YouTube. Dalam video tersebut, tampak segerombolan pria bersepeda motor menyerang orang-orang di depan Cafe Locarasa di Jalan Kemang Raya.
Kepolisian Daerah Metro Jaya mengatakan sejumlah kendaraan dirusak oleh anggota geng motor tersebut. Ada juga warga setempat yang terluka akibat dianiaya.