TEMPO.CO, Jakarta - Paket kebijakan penanganan kemacetan di jalan tol Jakarta - Cikampek, termasuk sistem ganjil-genap, akan dievaluasi secara periodik. "Seminggu sekali akan dievaluasi untuk merumuskan langkah-langkah apa yang perlu diambil untuk meningkatkan dampak dan efektifitasnya," kata Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, 13 Maret 2018.
Sejauh ini, kata Bambang, pelaksanaan paket kebijakan itu telah memberi pengaruh positif terhadap kelancaran lalu lintas di jalan tol itu. "Banyak respon positif,” katanya. “Masyarakat terpantau baik dari media sosial maupun dari berbagai media massa arus utama, umumnya mereka mengatakan kondisi lalu lintas Jakarta-Cikampek menjadi jauh lebih lancar pada saat jam pemberlakukan kebijakan ini," katanya.
Dengan tanggapan yang positif ini, kata Bambang, BPTJ semakin terpacu untuk terus melakukan perbaikan-perbaikan. "Kebijakan ini muaranya adalah untuk memberikan pelayanan yang lebih baik bagi masyarakat, kami akan terus melakukan perbaikan," katanya.
Dalam rangka terus memperbaiki pelaksanaan kebijakan Bambang mengatakan akan membuka pintu tanggapan dan respon dari masyarakat. Tanggapan, masukan ataupun respon dapat disampaikan melalui email : bptj@dephub.go.id atau akun medsos bptjkemenhub (Instagram) dan bptj 151 (twitter, facebook).
"Saya juga akan mendorong operator untuk membuka pintu terhadap respon publik melalui akun media sosialnya, saya lihat PT Jasa Marga sudah berinisiatif untuk itu," katanya.
Berdasarkan data PT Jasa Marga Senin (12/3), terjadi perubahan-perubahan yang signifikan pada hari pertama pelaksanaan tiga kebijakan penanganan kemacetan di jalan tol Jakarta-Cikampek.
Kebijakan ganjil genap di pintu tol Bekasi Barat I arah Jakarta misalnya telah menurunkan jumlah kendaraan pribadi yang masuk di pintu tol tersebut sekitar 30 persen dari biasanya 2.600 kendaraan menjadi 1.820, sementara pintu tol Bekasi Barat II arah Jakarta turun 38 persen dari semula 3.000 kendaraan menjadi 1.852 kendaraan.
Penurunan juga terjadi di pintu tol Bekasi Timur sebesar 35 persen dari biasanya 2400 kendaraan menjadi 1.545 kendaraan.
Namun data juga menunjukkan adanya perubahan perilaku pada pengguna kendaraan pribadi, misalnya terdapat kecenderungan para pengguna kendaraan pribadi berangkat lebih awal sebelum jam pemberlakuan sistem ganjil-genap pukul 06.00 - 09.00.